Sukses

Upacara Mbah Bregas dan Rasa Syukur

Berbagai macam ragam orang untuk mewujudkan sujud syukur atas berbagai karunia yang telah diberikan Sang Pencipta. Salah satunya adalah upacara Mbah Bregas.

Liputan6.com, Sleman: Berbagai macam ragam orang untuk mewujudkan sujud syukur atas berbagai karunia yang telah diberikan Sang Pencipta.

Warga Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta mempunyai cara unik untuk menyampaikan rasa syukur itu. Gelar upacara adat Mbah Bergas dilakukan dengan mengarak gunungan hasil bumi, palawija, dan makanan khas untuk diperebutkan di kompleks makam Mbah Bergas di Padukuhan Ngino. Selain hasil bumi, dibawa pula air suci yang diambil dari Sendang Planangan. Air suci kemudian dikucurkan di sebuah pohon beringin di kompleks makam yang dipercaya sebagai tempat pertama kali Islam mulai disebarkan kepada masyarakat.

Para Prajurit Bergada dari masing-masing dusun menjadi pengiring arak-arakan sepanjang dua kilometer yang mengusung gunungan tersebut.

Mbah Bergas dikenal sebagai tokoh masyarakat penyebar Islam pertama di wilayah tersebut. Mbah Bergas juga dikenal sebagai pengikut setia Sunan Kalijaga.

Aktivitas upacara Mbah Bergas, konon merupakan kebiasaan yang dilakukan Mbah Bergas ketika masih hidup. Semuanya itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Kebiasaan itu hingga sekarang masih tetap dipertahankan.

Setelah semuanya selesai, doa pun di panjatkan. Dan kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Suasana jadi ramai ingar-bingar seluruh warga. (Vin)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini