Sukses

Membatik di Karanganyar Tidak Berkembang

Membatik sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga Dusun Kadipaten, Karanganyar, Jateng. Sayangnya potensi penduduk desa yang ada selama ini tak berkembang karena kurangnya dukungan.

Liputan6.com, Karanganyar: Membatik sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga Dusun Kadipaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Sayangnya potensi penduduk desa yang ada selama ini tak berkembang karena kurangnya dukungan. Selama ini mereka hanya dapat bekerja sebagai buruh batik.

Keterampilan membatik di antaranya dimiliki Parina. Ibu satu anak ini telah menekuni batik sejak bangku sekolah dasar. Namun karena keterbatasan modal, Parina cuma bisa menjadi buruh batik dari pengusaha batik. Ia mampu menyelesaikan lima kain batik dalam sebulan. Perempuan paruh baya itu mendapat upah Rp 42 ribu per kain.

Kurang modal juga dirasakan Sumarni. Ia cuma pasrah bekerja sebagai buruh batik. Ia sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan potensi warga di dusunnya.  "Yang gak punya modal ya jualnya gak tahu kemana," kata Sumarni, belum lama ini.
 
Besar harapan para pembatik di Dusun Kadipaten, daerahnya bisa dikembangkan sebagai sentra batik di Karanganyar. Karena selain sebagian besar penduduk berprofesi sebagai pembatik, motif-motif batik yang dihasilkan juga bervariasi.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.