Sukses

Indonesia Perjuangkan Simulasi Model Iklim Negara Tropis

Indonesia berkepentingan mendorong Kongres World Meteorological Organization (WMO) ke-16 mengupayakan terwujudnya simulasi model iklim yang akurat di negara-negara tropis.

Liputan6.com, London: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Sri Woro B Harijono mengatakan, Indonesia berkepentingan mendorong Kongres World Meteorological Organization (WMO) ke-16. Ini untuk mengupayakan terwujudnya simulasi model iklim yang akurat di negara-negara tropis.

Sekretaris Pertama Perwakilan Tetap Republik Indonesia Jenewa Muhsin Syihab, Rabu (18/5), menyebutkan, Kongres yang berlangsung di Jenewa hingga 3 Juni mendatang merupakan pertemuan badan tertinggi WMO yang diadakan setiap empat tahun. Kongres dihadiri sejumlah kepala negara/pemerintahan serta para menteri dari negara-negara anggota.

Menurut Muhsin, Dr. Sri Woro selaku Ketua Delegasi Indonesia mengatakan hal itu setelah menyampaikan pidatonya di hadapan kepala negara/pemerintahan dan menteri-menteri negara anggota WMO, pada acara High Level Segment Kongres ke-16 (WMO) di Jenewa.

Menurut dia, pemodelan iklim di negara-negara tropis terutama di Indonesia memberikan manfaat besar terhadap kehidupan sosial ekonomi petani dan nelayan. Oleh karenanya, Indonesia siap menjadi tuan rumah Regional Training Center for Tropical Maritime Meteorology (RTCTMM). Hal ini untuk menjamin akurasi ramalan cuaca dan iklim yang dapat dijadikan acuan pengambilan keputusan terhadap pengembangan produk pertanian dan pelayaran para nelayan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia akan memperjuangkan dibentuknya RTCTMM, yang akan berkedudukan di Indonesia. Lembaga itu sebagai wadah proses alih teknologi serta peningkatan pembangunan kapasitas dari negara maju ke negara berkembang.

Menurut Dr. Sri Woro, peningkatan kemampuan menyediakan ramalan iklim dan cuaca yang akurat di negara tropis dan berkembang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja model iklim global. Sementara itu, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya Duta Besar Dian Triansyah Djani menyatakan usulan konkret Indonesia ini semakin memantapkan posisi strategis Indonesia di forum multilateral khususnya di WMO.

Usulan baru Indonesia ini akan semakin menguatkan pengakuan masyarakat internasional terhadap Indonesia yang memiliki posisi strategis, sekaligus sebagai Presiden Regional Association WMO untuk wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, serta sebagai anggota Executive Council WMO.

Dubes Djani menggarisbawahi peran penting Indonesia dalam penyusunan Global Framework for Climate Services (GFCS). Kongres kali ini akan membahas rencana strategis dan operasional WMO untuk empat tahun ke depan, khususnya penetapan GFCS, sebagai tindak lanjut hasil the Third World Climate Conference (WCC-3) yang dilaksanakan di Jenewa, September 2009. (Ant/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.