Sukses

Cegah Hipnotis Telepon dengan Stop Berdialog!

Ada triknya jika Anda tak ingin menjadi korban hipnotis melalui telepon. Sederhana saja, Anda cukup menghentikan dialog!

Liputan6.com, Jakarta: Tampaknya kejahatan dengan hipnotis melalui telepon terus merajalela. Korban satu per satu ditipu hingga berjuta-juta rupiah. Ada triknya jika Anda tak ingin menjadi korban hipnotis melalui telepon. Sederhana saja, Anda cukup menghentikan dialog!

Menurut tokoh Hipnosis dan Hipnoterapi, Mardigu Wowiek Prasanty, pelaku hipnotis saat beraksi umumnya membanjiri kata-kata saat berbincang dengan korbannya. Padahal otak manusia maksimal hanya bisa menerima sembilan kata. Jika lebih dari sembilan kata, otak manusia akan hange. Di saat itulah si pelaku bisa meraup harta korban.

"Biasanya awal-awal dibanjiri kata-kata, ngobrol ngalor-ngidul seperti memberikan pujian. Dibanjiri satu arah agar korban merasa senang. Untuk mencegahnya hentikan dialog," tegasnya.

Jika si penelepon terus mengajak berbincang dan Anda merasa tak enak memutuskan, lanjut Mardigu, Anda bisa mengalihkan pembicaraan dengan bertanya balik atau membahas lainnya. "Anda juga bisa dengan improvisasi. Pokoknya jangan ikutin dia," jelasnya.

Mardigu juga mengimbau, jika ada telepon orang yang tak dikenal hendaknya curiga. Namun kelemahannya, terkadang calon korban senang dipuji sehingga ia tidak sadar sudah masuk keperangkap hipnotis. "Kalau curiga langsung tutup saja!" katanya.

Mardigu menjelaskan, hipnotis itu memang ada beberapa macam. Yakni hipnotis dalam kondisi tidur yang cocok untuk terapi dan hipnotis untuk mempengaruhi orang dengan memainkan pola kata dan pikiran orang sehingga langsung manut. Dan jenis hipnotis yang kedua lah yang sering digunakan penjahat.

Seperti diketahui, seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai guru honorer di Bulukamba, Andi Nikmawati, menjadi korbannya. Ia menurut saja saat seorang pria menelepon meminta transfer ke rekening pelaku [baca:Awas, Hipnotis Lewat Telepon]. Ia mentransfer hingga tiga kali dengan total Rp 23 juta. Hingga kini Andi belum pernah sekali pun bertemu langsung dengan pria yang mengaku bernama Satria itu.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini