Jumlah WNI/TKI Dipulangkan 2.349 Orang

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat menjelaskan, seluruh WNI/TKI overstay dan TKI bermasalah dari Jeddah, Arab Saudi yang dipulangkan menggunakan Kapal Motor Labobar Pelni. Mereka berjumlah 2.349 orang, terdiri sebagian besar wanita eks umroh dan TKI perempuan, 29 TKI laki-laki, 122 balita, termasuk di antaranya 87 wanita dalam keadaan hamil 1-8 bulan.

"Mereka telah diberangkatkan pada Jumat (22/4) pukul 22.30 waktu setempat dari Pelabuhan Jeddah menuju Jakarta, dengan dihadiri Tim Khusus DPR serta pejabat Perwakilan RI," jelas Jumhur di Jakarta, Senin (25/4).

Menurut Jumhur, KM Labobar pembawa WNI/TKI akan berlayar selama 11 hari perjalanan serta direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta pada 3 Mei. Kapal sebelumnya singgah di Pelabuhan Padang, Sumatra Barat untuk clearence in sebagai pelabuhan pertama masuk ke Indonesia.

Sampai saat ini, lanjut Jumhur, melalui hubungan BNP2TKI dengan Mualim Jaga Goldamar, posisi KM Labobar berada di laut Arab tepatnya di dekat Pulau Socotra. "Sejak berangkat hingga kini tidak ada halangan apa pun yang dihadapi KM Labobar, baik cuaca maupun akibat gangguan lain," tambah Jumhur.

Para WNI/TKI di atas KM Labobar diikuti 69 petugas antara lain lima orang tim pendataan WNI/TKI dari BNP2TKI, 13 tenaga kesehatan Kemenkes, 3 staf imigrasi, 1 petugas masing-masing dari Kemenlu dan Kemenkopolhukam, serta dengan pengawalan 46 TNI/Polri, yakni 14 anggota Marinir Batalyon Intai Amfibi, 6 personel Kopassus, dan 26 aparat kepolisian yang sebagian polisi wanita.

"Untuk pengamanan, rombongan perjalanan WNI/TKI dalam KM Labobar dipimpin Kolonel Laut (P) Nugroho Mujiyanto, yang juga menjabat Kepala Bidang Hubungan Multilateral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kemenkopolhukam," jelas Jumhur.

Dikatakan, jumlah WNI/TKI yang dipulangkan memang berbeda dengan rencana semula yaitu 2.927 WNI/TKI. Ini mengingat sejumlah orang terkendala proses pemulangannya oleh aparat berwenang Arab Saudi, dan juga beberapa orang memilih waktu lain untuk kepulangan.(AIS)