Sukses

Aerobatik Jupiter-Thunder Undang Decak Kagum

Aerobatik atau atraksi udara Jupiter dan Thunder memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta: Atraksi udara atau aerobatik Jupiter dan Thunder memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta, Sabtu (9/4). Dalam perayaan yang dipusatkan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma itu, masing-masing tim aerobatik TNI Angkatan Udara itu menampilkan 17 dan 14 manuver [baca: Puluhan Pesawat Meriahkan HUT TNI AU].

Tim Aerobatik Jupiter dipimpin Letnan Kolonel (Pnb) Ramot Sinaga, mengawali atraksinya dengan manuver jupiter roll. Enam pesawat yang telah menempati posisi masing-masing, berputar 360 derajat longitudinal secara bersamaan.

Usai berputar, Tim Aerobatik Jupiter melakukan manuver anak panah atau arrow head. Dilanjutkan dengan manuver arrow head loop, yaitu keenam pesawat menanjak indah membuat lintasan melingkar dalam bidang vertikal.

Tak kalah menariknya, di antara 17 manuver yang ditampilkan dua pesawat melakukan manuver mirror. Yakni, kedua pesawat akan terbang lintas beriringan, dengan salah satunya berada pada posisi terbalik.

Tak hanya itu, dua pesawat lainnya juga melakukan manuver membentuk "heart" sebagai tanda rasa cinta Tanah Air, TNI Angkatan Udara terutama Tim Aerobatik Jupiter.

Decak kagum dan tepuk tangan hadirin yang berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tak henti-hentinya terdengar, manakala para penerbang Tim Aerobatik Jupiter yang menggunakan enam pesawat KT-1, mampu melakukan manuver dengan mengagumkan sekaligus menegangkan.

Tak kalah menegangkan dan mengagumkan, manuver-manuver aerobatik Thunder yang menggunakan pesawat jet tempur tiga Sukhoi tipe SU-27SK dan SU-30MK.

Tim yang dipimpin Letkol (Pnb) Tonny Haryono itu mengawali penampilannya "melukis langit" dengan manuver bomb burst, yakni terbang melintas dengan kecepatan 750 kilometer per jam. Pesawat akan pecah dari formasi dan membentuk sudut 45 derajat seperti pecahan bom yang meledak.

Atraksi melukis langit dilanjutkan Thunder 1 yang akan melakukan manuver tail slide. Pesawat akan terbang menanjak dengan sudut 70 derajat sampai mencapai kecepatan nol atau berhenti sejenak di udara untuk kemudian berakselerasi tanpa banyak kehilangan ketinggian.

Manuver tak kalah menegangkan ditampilkan Thunder 2 yang melakukan terbang inverted atau terbalik. Dalam manuver ini semua referensi yang biasa digunakan dalam penerbangan akan tampak terbalik, namun pilot harus tetap dapat mengontrol pesawat tanpa mengubah kecepatan dan ketinggian.

Tak kalah menarik manuver callypso. Salah satu dari dua pesawat, yakni Thunder 2 dan Thunder 3 akan melakukan terbang inverted atau terbalik sehingga pesawat akan tampak seperti pinang dibelah dua.

Atraksi lain yang tak kalah menegangkan adalah saat kedua pesawat melakukan manuver cross over break, yaitu kedua pesawat terbang saling menyilang pada kecepatan 800 kilometer per jam dengan ketinggian yang sama.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan, keberadaan kembali tim aerobatik merupakan kebanggaan tersendiri, tidak saja bagi TNI Angkatan Udara tetapi juga bangsa dan negara Indonesia.

"Tidak semua bisa menjadi anggota tim aerobatik, karena dituntut keterampilan, keahlian, disiplin, dedikasi dan profesionalisme tinggi sehingga terbentuk tim yang solid dan mampu menampilkan yang terbaik. Itulah cerminan yang harus ada di setiap langkah kehidupan kita sebagai TNI dan bangsa Indonesia," tuturnya.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini