Sukses

Warga Miskin Tak Boleh Kehilangan Masa Depan

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh berpendapat orang boleh saja jadi miskin, tapi dia sebagai orang miskin tidak boleh kehilangan masa depan.

Liputan6.com, Surabaya: Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh berpendapat orang boleh saja jadi miskin, tapi dia sebagai orang miskin tidak boleh kehilangan masa depan. "Saya 10 bersaudara, ayah petani yang nggak lulus SD, ayah pernah jualan kerupuk dan es, karena anaknya banyak, tapi malamnya ayah banyak berdoa," katanya di Surabaya, Sabtu (19/3).

Di sela-sela nostalgia di SMP Wachid Hasyim, M. Nuh mengemukakan hal itu untuk menumbuhkan optimisme pelajar SMP, SMA, dan SMK Wachid Hasyim. "Dulu, saya naik sepur klotok yang mengangkut sayur mayur dari Mojokerto, saya berangkat subuh naik sepeda angin bersama kakak dari Gununganyar lalu kami menitipkan sepeda di Stasiun KA Wonokromo," katanya.

Dari Stasiun Wonokromo, bersama kakaknya naik sepur klotok sampai ke Stasiun Semut. "Waktu itu SMP Wachid Hasyim masih di Jalan Bibis, sehingga saya jalan kaki dari stasiun," katanya. Namun, dirinya dapat menyelesaikan sekolah dan jadi seperti sekarang. "Sekarang lebih mudah, karena banyak fasilitas, sehingga pelajar sekarang lebih baik dari saya," katanya.

Dalam nostalgia di SMP Wachid Hasyim itu, Nuh sempat meminta sejumlah mantan gurunya untuk berfoto bersama. Setelah itu, Nuh mengajak dua pelajar SMP, dua pelajar SMA, dan dua pelajar SMK untuk naik ke panggung dan berdialog dengannya. Mereka adalah sebagian dari 3.000 siswa Wachid Hasyim.(ANT/JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.