Sukses

Polri Bantah Kecolongan dalam Insiden Cikeusik

Mabes Polri membantah telah kecolongan dengan kejadian penyerangan warga terhadap anggota Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Sebelum insiden itu, Polri sudah berupaya melakukan tindakan preventif

Liputan6.com, Jakarta: Mabes Polri membantah telah kecolongan dengan kejadian penyerangan warga terhadap anggota Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Sebelum insiden itu, Polri sudah berupaya melakukan tindakan preventif

"Saya tidak sependapat dengan kata-kata kecolongan karena intimidasi masyarakat kita cukup tinggi. Apabila itu terjadi, yang terpenting adalah bagaimana hal itu tidak terjadi," kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/2).

Menurut Boy, Polri telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah tokoh dan masyarakat yang diduga akan melakukan tindakan kekerasan. Selain itu Polres dan Polda juga sudah melakukan persiapan.

Boy menjelaskan, pada kejadian situasi lapangan cukup jauh dari perkotaan serta pergerakan massa berlangsung mendadak. Selain itu Polri akan meneliti kemungkinan ketidakseimbangan antara jumlah petugas keamanan dan massa. "Yang harus kita teliti apakah kekuatan yang diterjunkan seimbang atau tidak dengan massa yang datang secara tiba-tiba," jelasnya.

Mengenai barang bukti, lanjut Boy, semua barang yang ada di lokasi kejadian menjadi barang bukti yang diamankan. "Termasuk yang di TKP itu barbuk. Ada mobil yang dibakar kan," pungkasnya.

Bantahan serupa juga diungkapkan oleh Wakapolri Komjen Polisi Jusuf Manggabarani.  Menurutnya, sebelum peristiwa ini terjadi, sekitar 118 personil kepolisian sudah disiagakan di lokasi.  Namun pertanyaannya, mengapa bentrokan yang menewaskan tiga orang itu tidak bisa dihindarkan? (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini