Sukses

Tak Ada Beras, Kangkung Liar pun Jadi

Lantaran tak mampu membeli beras, pasangan lanjut usia Kamaluddin dan Suryanti mengganjal perut dengan kangkung liar demi bertahan hidup.

Liputan6.com, Mamuju: Tak jauh dari kantor Bupati Mamuju Suhardi Duka dan Gubernur Sulawesi Barat Haji Anwar Adnan Saleh, berdiri sebuah gubuk di atas rawa-rawa. Usia bangunan belasan tahun menjadikan kondisi bangunan nyaris rubuh. Sejak menikah, rumah inilah yang menjadi tempat berteduh milik pasangan suami istri lanjut usia, Kamaluddin dan Suryanti. Di sana mereka membagi suka dan duka. 
 
Atap gubuk berukuran 2x3 meter bocor di sana-sini. Sebagian dindingnya tampak berlubang. Jangankan peralatan elektronik dan perabotan mewah, hanya sebuah kursi besi yang mengisi gubuk reyot ini. Barang rongsokan warga yang kemudian dimanfaatkan Kamaluddin di rumahnya.
 
Saat hujan Kamaluddin bersama istri dan seorang anaknya harus rela kehujanan. Jika tak kuasa menahan dingin dan basah, Kamaluddin bersama keluarga kerap mengungsi ke pos ronda atau ke rumah tetangga untuk sementara. Terlebih apabila banjir mengancam.
 
Ketika musim pemilihan calon legislatif, calon presiden dan wakil presiden hingga pemilihan umum kepala daerah, gubuk Kamaluddin ramai disambangi para tim sukses. Berwajah manis mereka menunjukkan empati. Namun ketika euforia usai, gubuk Kamaluddin pun terlupakan. Sepi.
 
Dulu, Kamaluddin adalah nelayan yang giat. Namun, usia dan kesehatan membelenggu kemampuan fisik sang kakek. Kini dia terpaksa menggantungkan nasib pada orang lain. Membuang malu, Kamaluddin kerap meminta ikan hasil tangkapan ke teman-teman dan nelayan-nelayan lain yang peduli pada nasib mereka. Ikan pemberian orang lain ini kemudian dijual untuk beli beras.
 
Jika tak ada persediaan beras di rumah, keluarga Kamaluddin kerap mengganjal perut dengan sayur kangkung yang tumbuh liar di sekitar rumah. Meski miskin, Kamaluddin tetap menanamkan prinsip hidup dan jujur di tengah keluarga. Ia buang jauh-jauh prinsip menghalalkan segala cara, termasuk mencuri barang milik orang lain. Sehingga bagi dia, lebih baik menderita makan kangkung liar daripada melahap beras curian.
 
Kini Kamaluddin hanya berharap, pemerintah bisa mengulurkan tangan menyelamatkan dirinya dan keluarga. Sebuah rumah kecil yang layak ditempati akan menjadi berkah dari langit bagi Kamaluddin dan keluarga.(CHR/AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.