Sukses

Pengungsi Wasior Akan Didata

Pemerintah akan segera melakukan pendataan yang lebih tepat dan akurat terhadap pengungsi korban Wasior. Hal ini guna keperluan rencana pemberian jaminan hidup (Jadup) berupa lauk pauk selama enam bulan.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah akan segera melakukan pendataan yang lebih tepat dan akurat terhadap pengungsi korban Wasior. Hal ini guna keperluan rencana pemberian jaminan hidup (Jadup) berupa lauk pauk selama enam bulan.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana kepada wartawan usai Raker Bencana Warsior di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Jakarta, Kamis (2/12).

"Kami sedang melakukan pendataan melalui tim investigasi di Wasior, mudah-mudahan tahun ini selesai," ujarnya.

Armida menjelaskan, bagi para pengungsi, pemerintah telah membangun hunian sementara (huntara) yang saat ini telah mencapai target yang telah direncanakan, yakni sebanyak 96 barak. Untuk menempatkan para pengungsi di huntara tersebut diperlukan pendataan yang tepat dan akurat.

Memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi, lanjutnya, pemerintah telah melakukan rencana aksi berupa pendataan atau inventarisasi seluruh kerusakan dan kerugian pasca-bencana banjir dan menyusun Grand Design (Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi).

"Grand design ini menekankan pada prioritas pembangunan kesejahteraan rakyat pada sektor pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, perumahan, infrastruktur, sanitasi air bersih dan sarana prasarana lainya," urainya.

Pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir Wasior, Armida berharap dapat memberi ruang kepada kearifan lokal masyarakat setempat dan mendorong percepatan pembangunan kesejahteraan rakyat di Wasior.

Armida menambahkan, untuk tahap awal transisi, pemerintah sudah menyiapkan program-program untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Artinya dalam rehabilitasi dan rekonstruksi, bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga menyiapkan tahap-tahap transisi dan program-program cash for work.

"Jadi misalnya masyarakat dilibatkan dalam pembangunan perumahan. Nah ini Kementrian Kesra yang menyiapkan itu. Untuk kayak pengolahan kebun di lahan baru, mereka juga dikasih pelatihan-pelatihan pendampingan," ujarnya mencontohkan. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini