Sukses

Korban Merapi Tak Ingin Jual Ternaknya

Sebagian besar korban letusan Gunung Merapi tak ingin menjual ternaknya. Mereka memilih memeliharanya karena selama ini beternak merupakan mata pencaharian utama mereka.

Liputan6.com, Yogyakarta: Sebagian besar korban letusan Gunung Merapi tak ingin menjual ternaknya. Mereka memilih memeliharanya karena selama ini beternak merupakan mata pencaharian utama mereka. "Peternak memilih untuk memelihara ternaknya karena sumber penghidupan," kata Menteri Pertanian Suswono di Yogyakarta, Kamis (18/11).

Menurut dia, hasil identifikasi terhadap sapi dan kerbau yang ada di radius bahaya diketahui terdapat 84.691 ekor dan yang telah terevakuasi ke 181 penampungan sebanyak 10.231 ekor serta sapi yang mati di luar penampungan 2.121. Dari total ternak yang diungsikan, jumlah permintaan penjualan sapi sebanyak 3.807 ekor.

Sebelumnya, Suswono mengatakan, pemerintah tidak ingin memaksa peternak untuk menjual hewan peliharaannya, bahkan pemerintah memberi bantuan pemberian pakan bagi ternak yang telah ada di penampungan. "Peternak yang kesulitan memberikan pakan dapat datang ke penampungan untuk meminta pakan asalkan ada di kawasan rawan bencana," ujarnya.

Ia mengatakan, terdapat dua pola pembelian ternak yaitu menghubungkan peternak dengan pihak swasta yang berkeinginan membeli atau pemerintah yang akan langsung melakukan pembelian. "Hari ini, di Wedomartani, peternak akan dihubungkan dengan pihak swasta, sedang di Tlogoadi akan ada pembelian dari pemerintah," katanya.

Kerja sama dengan swasta, lanjut Suswono, dimaksudkan agar peternak memperoleh harga pembelian yang lebih baik dari harga pembelian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Jika harga pembelian dari pihak swasta berada di bawah harga pemerintah, tentunya peternak akan memilih untuk menjualnya ke pemerintah," katanya.

Pemerintah menetapkan harga pembelian anak sapi sebesar Rp 5 juta, sapi dara Rp 7 juta, sapi bunting Rp 9 juta dan sapi laktasi Rp 10 juta. Sedangkan sapi potong dihargai berdasarkan bobot badan saat hidup yaitu Rp 22 ribu per kilogram untuk sapi jantan dan Rp 20 ribu per kg untuk sapi betina yang sudah tak produktif.(ANT/JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.