Sukses

Wisata Pabrik Gula di Pemalang

Siapa yang tak tahu dengan benda kecil yang manis ini. Setiap makanan atau minuman yang ditambahkan benda kecil tersebut, seketika rasanya langsung berubah.

Liputan6.com, Pemalang: Siapa yang tak tahu dengan benda kecil yang manis ini. Setiap makanan atau minuman yang ditambahkan benda kecil tersebut, seketika rasanya langsung berubah. Apalagi kalau bukan gula pasir. Tapi bagaimana proses pembuatannya?

Sebuah pabrik gula yang dibangun pada Zaman Belanda, hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Pemalang, Jawa Tengah. Pabrik Gula Sumber Harjo ini dibangun sejak 1911.

Pabrik tersebut hingga kini masih produksi. Tebu-tebu dari hasil panen warga dimasukkan ke pabrik. Namun sebelumnya, tebu-tebu ditimbang, kemudian dipindahkan ke truk untuk diproses. Nah, saat memasuki pabrik. Harumnya aroma gula mulai tercium.

Berbagai alat berat terlihat di sana. Bahkan beberapa alat masih tertulis tahun 1912. Meski demikian Adminstrator Pabrik Sumber Harjo, Heri Krismanu Irianto, mengatakan, tak semua alat yang digunakan merupakan peninggalan zaman Belanda.

Setelah masuk ke pabrik, tebu-tebu tersebut dicacah. Kemudian, hasil cacahan tebu ini diperas dan menghasilkan nira serta ampas. Namun ampas tersebut masih punya kegunaan lainnya, seperti untuk bahan bakar atau kertas.

Usai pemerasan, nira tersebut diolah menjadi gula. Hasil akhirnya, butir-butir gula pasir siap dimasukkan ke dalam karung. Setiap karung berisi 50 kg. Jika dalam karung itu kurang, petugas akan menambahnya, begitu pula sebaliknya.

Gula yang sudah tersebut harus menjalani di tes di laboratorium. Setiap jamnya diambil sampel gula. Apa saja yang dites? "Kemurnian, kejernihan. Semua proses dipantau di sini, nanti diambil analisa di sini," jelas Heri. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.