Sukses

Bayu Sakti dan Keluarga Berpamitan untuk Selamanya

Niat hati ingin berpamitan dengan sang mertua, Sertu Yohanes Dian Bayu Sakti malah pamit untuk selama-lamanya. Bersama istri dan seorang anaknya, ia menjadi korban dalam kecelakaan kereta api di Pemalang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta: Tak ada yang menyangka, kepergian Sertu Yohanes Dian Bayu Sakti sekeluarga untuk berpamitan dengan sang mertua ternyata untuk selama-lamanya. Satu keluarga ini tewas mengenaskan saat terjadi tabrakan antar kereta Argo Bromo Anggrek dengan kereta Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10).

Dengan wajah masih berduka, Sophia Sri Budiarto, ibu korban, menceritakan kematian anak bungsunya itu. Ia tidak menduga, kepergian korban menuju Semarang tersebut ternyata untuk selama-lamanya. Tidak ada sedikit pun firasat buruk sebelum kepergian korban.Korban sekeluarga berniat pergi ke Semarang untuk berpamitan dengan sang mertua. Mereka akan kembali pindah ke Jakarta karena sang istri dipindahtugaskan ke Jakarta.

Sebelum ditugaskan di Semarang di 1997, lelaki yang gemar karate dan voli ini menghabiskan masa kecil di rumah orang tuanya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. "Bayu itu sejak kecil supel juga mandiri," kenangnya.

Setelah bergabung sebagai anggota Kodam IV/Diponegoro Semarang dengan pangkat Sersan Kepala, lelaki kelahiran 22 Agustus 1977 pindah ke Semarang. Dari sinilah, awal pertemuannya dengan sang istri, Marietta Catur Yenny Septianti, yang kemudian dinikahinya pada 11 November 2006 dan dikaruniai seorang putra, Sebastian Fiddelio Purus Buono, yang baru berumur tiga tahun.

Kematian Bayu sendiri baru diketahui pihak keluarga dari tayangan televisi. Melihat hal tersebut, sang ayah Lukas Marsudi, langsung menelepon korban, " Saya telepon Bayu tapi tidak ada jawaban," katanya.

Keluarga korban sangat menyesalkan peristiwa ini. Mereka menganggap kelalaian tersebut tidak seharusnya terjadi. "Uang satu miliar pun tak mampu membayar ketiga nyawa keluarga kami," katanya. (YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini