Sukses

Pemerintah Harus Libatkan Ulama Atasi Radikalisme Sosial

Pemerintah perlu melibatkan ulama dalam mengatasi radikalisme sosial agar tak terjadi kekerasan serupa yang mengoyak kerukunan hidup beragama.

Liputan6.com, Bogor: Pemerintah perlu melibatkan ulama dalam mengatasi radikalisme sosial agar tak terjadi kekerasan serupa yang mengoyak kerukunan hidup beragama. Seperti aksi pembakaran masjid dan perkampungan jemaat Ahmadiyah di Kampung Cilasada, Ciampeaudik, Ciampae, Bogor.

"Kekerasan itu tidak semestinya terjadi. Ulama perlu meningkatkan keterlibatannya dalam membina moralitas umat," papar aktivis mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Laa Roiba, Agung, di Bogor, Ahad (3/10). Agung menyerukan agar kejadian serupa tidak terulang di tempat lain.

"Ulama perlu diberikan porsi dalam pembinaan, karena pemerintah memiliki banyak keterbatasan terjun secara langsung dalam membina akhlak umat," tuturnya.

Pemerintah dan ulama perlu menguatkan sinergi dalam membina moralitas masyarakat. "Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan ulama perlu diperkuat lagi. Terjadinya aksi pembakaran terhadap perkampungan jemaat Ahmadiyah sebagai bukti masih lemahnya sinergi itu," tegas Siti Frihatin, mahasiswa IPB.

Sementara itu Gunaryo, aktivis Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama IPB mengutarakan, pembakaran masjid dan perkampungan warga Ahmadiyah adalah peristiwa yang sangat mengoyak semangat hidup rukun di tengah keragaman. "Karena itu perlu adanya sikap tegas dari aparat," ujarnya.(ANT/JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.