Sukses

Jenazah WN Rusia Perakit Sukhoi Segera Dipulangkan

Semula ketiga jenazah akan dipulangkan menggunakan penerbangan komersial. Namun, belakangan disepakati dipulangkan menggunakan pesawat Antonov.

Liputan6.com, Jakarta: Tiga jenazah warga negara Rusia yang merupakan anggota tim penjamin perakitan pesawat Sukhoi akan dipulangkan menggunakan Antonov, pesawat angkut berat. "Rencananya, sesuai jadwal pesawat itu akan tiba Rabu besok," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada Antara di Jakarta, Selasa (14/9).

Menurut Imam, semula ketiga jenazah akan dipulangkan menggunakan penerbangan komersial. Namun, sesuai kesepakatan pihak Sukhoi di Rusia dengan perwakilan pemerintah Rusia di Indonesia, maka ketiga jenazah dipulangkan menggunakan Antonov.

Saat ini, kata Imam, semua pihak masih menunggu hasil otopsi terhadap ketiga jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Selatan. Tiga anggota tim penjamin perakitan Sukhoi dari Rusia yakni Alexander, Voronig Sergei, dan Victor Savanoc meninggal dalam waktu yang terpisah [baca: Polisi Selidiki Kematian 3 Teknisi Sukhoi]

Alexander dan Voronig Sergei meninggal dunia pada Senin (13/9) pagi. Sementara Victor Savanoc meninggal pada Selasa malam pukul 23.00 WIB. Dugaan sementara penyebab kematian ketiganya karena minuman keras jenis vodka.

Terkait itu, ketiga jenazah masih menjalani proses otopsi di RS Bhayangkara Polda Sulsel. Meninggalnya ketiga warga negara asing itu juga diselidiki aparat Rusia melalui perwakilannya di Jakarta [baca: Selidiki Kematian Teknisi Sukhoi, Moskow Kirim Tim Khusus]

Pada 2003 Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU-30MK dan dua SU-27SK. Kemudian Kementerian Pertahanan membeli lagi enam pesawat Sukhoi pada 2007 senilai sekitar US$ 300 juta atau senilai Rp 2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009. Dengan kehadiran tiga Sukhoi terakhir, maka Indonesia akan memiliki satu skuadron pesawat tempur.(ULF/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini