Nasi Goreng Tiwul Khas Trenggalek

Liputan6.com, Trenggalek: Sebagai makanan tradisional yang mulai ditinggalkan masyarakat, nasi tiwul kini banyak diburu warga Trenggalek, Jawa Timur. Selama bulan puasa, warung penyaji menu nasi goreng Bu Kusnul di Utara Pendopo Kabupaten Trenggalek itu diserbu anak muda hingga orangtua dari berbagai kalangan, dari sore menjelang berbuka hingga saat sahur.

Tak berbeda dengan hidangan nasi putih goreng pada umumnya, warna maupun cara penyajian nasi tiwul goreng pun sama. Namun, para konsumen mengaku bahwa nasi goreng itu rasanya lebih gurih dan tidak cepat bosan menghabiskannya.

Rasanya yang unik itu membuat nasi tiwul goreng diburu sebagai menu buka puasa atau sahur. kata penikmatnya, nasi tiwul goreng bisa menahan lapar lebih lama. Tak perlu jauh-jauh ke Trenggalek untuk mencicipi nasi tiwul goreng, karena Anda bisa membuatnya di rumah.

Bumbu dan resepnya lebih sederhana dibanding nasi goreng umumnya. Caranya: pertama-tama cabe merah, bawang putih, dan bawang merah, dihaluskan. Lalu ditambah garam dan penyedap rasa.

Bumbu yang sudah dihaluskan kemudian ditumis dan diberi tiga atau empat daun jeruk sebagai penambah rasa gurih. Setelah diaduk selama beberapa menit, nasi tiwul goreng pun siap disajikan menggunakan telur atau lauk lainnya.

Kusnul, sang pemilik warung, mengatakan bahwa menu itu sengaja dibuat karena nasi yang terbuat dari tepung gaplek atau ketela yang sudah kering itu semakin sulit ditemui di Trenggalek. Selain menu nasi tiwul goreng, di warung itu bisa ditemui aneka menu tiwul, seperti tiwul urap-urap dan lodho nasi tiwul.

Untuk menikmati satu porsi nasi goreng khas Trenggalek, Anda cukup merogoh kocek Rp 5 ribu per porsi, sudah termasuk telur. Saat puasa, warung itu pun menyediakan musik pengiring langgem Jawa dan dangdut hingga sahur usai.(MRQ/SHA)