Sukses

Ponpes Syekh Burhanuddin Kekurangan Santri

Minat generasi muda menimba ilmu di Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin di Tanjung Medan Ulakan, Padang Pariaman, Sumbar, merosot tajam. Jumlah santri kini tinggal 15 orang.

Liputan6.com, Padang Pariaman: Minat generasi muda menimba ilmu di Pondok Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin di Tanjung Medan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, merosot tajam. Jumlah santri di pondok pesantren tertua di Sumbar itu semakin berkurang. Pengurus Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin Bagindo M. Hosen mengatakan di Ulakan, Sabtu (21/8), jumlah santri kini tinggal 15 orang.

Hosen menduga, kondisi ini dipicu minat generasi muda menimba ilmu dengan sistem klasik telah pudar. Sedangkan kini Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin hanya diramaikan para siswa-siswi sekolah yang mengikuti pesantren Ramadan.

Para santri saat Ramadan pulang ke kampung masing-masing, baik di Padang Pariaman maupun di luar kabupaten. Sehingga tak ada santri yang tinggal.

Kenyataan ini membuat para pengurus merombak sistem belajar di pesantren menyesuaikan dengan zaman sekarang. Meskipun demikian, Hosen mengatakan para guru senior dan tetua setempat menolak. Sebab Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin akan terus dilestarikan berikut sistem yang berlaku.

Rencana ke depan, pihaknya ingin memperluas sarana dan parasana dan fasilitas Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin, yang sepenuhnya didukung Kementerian Agama RI. Pesantren pimpinan Syahril Luthan Tuanku Kuniang itu juga berencana ingin membangun madrasah atau pondok pesantren modern, pengganti pondok pesantren sebelumnya.

Ponpes Luhur Syekh Burhanuddin merupakan pesantren tertua dari sedikitnya 210 pesantren di Sumbar yang sudah berusia 360 tahun, sebagai bukti sejarah keberadaan ulama besar Syekh Burhanuddin.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini