Sukses

Wisata Sambil Belajar di Museum Gajah Taro

Museum Gajah di Gianyar, Bali bisa menjadi pilihan baru saat berwisata ke Pulau Dewata. Di museum terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara ini, wisatawan bisa mendapat pengetahuan baru mengenai sejarah nenek moyang gajah dan beberapa fosil gajah purba berumur jutaan tahun.

Liputan6.com Gianyar: Ada pilihan baru saat berwisata di Bali. Tak hanya menikmati keindahan alam dan seni budaya setempat, kini wisatawan juga bisa mendapat pengetahuan baru dengan berkunjung ke Museum Gajah, yang terletak di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, sekitar 40 kilometer arah timur laut Kota Denpasar. Di museum gajah terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara ini, para pengunjung bisa melihat sejarah perjalanan hidup mamalia gajah, sejak 50 juta tahun lalu hingga gajah yang hidup di masa sekarang.

Gading gajah purba mammoth berusia 20 ribu tahun yang ditemukan di Alaska, Amerika Serikat, dan Siberia, Rusia pun dipamerkan di museum ini. Tak hanya gading gajah purba mammoth, pengunjung juga bisa melihat fosil gigi gajah purba mammoth dan sisa-sisa rambut mammoth berumur belasan hingga puluhan ribu tahun. Selain itu, terdapat pula sisa fosil nenek moyang gajah "Palaeomastodon" yang hidup sekitar 5 juta tahun lalu. Fosil gajah seukuran sapi yang dipamerkan di museum ini merupakan fosil yang ditemukan di wilayah Jawa Timur beberapa tahun yang lalu.

Selain bisa melihat aneka fosil gajah purba, di museum ini pengunjung juga bisa belajar sejarah perkembangan gajah mulai 50 juta tahun lalu hingga saat ini. Pengunjung bisa melihat gambar nenek moyang gajah seukuran babi dewasa yang disebut Moeritherium, yang hidup 50 juta tahun lalu, gajah jenis `stegodon`, hingga gajah yang hidup di jaman sekarang ini. Aneka kerajinan dari tulang dan gading gajah dari abad 17 dan 18 juga bisa disaksikan di museum ini. Kerajinan yang dipamerkan ini berasal dari beberapa suku atau kebudayaan di wilayah Asia hingga Afrika.

Untuk bisa masuk ke museum ini, pengunjung anak-anak dikenakan biaya tiket masuk Rp 35 ribu, sementara pengunjung dewasa harus merogoh kocek lebih dalam dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 95 ribu untuk tiket masuk. Jadi jika Anda sedang berlibur ke Bali dan ingin tahu lebih banyak tentang sejarah perkembangan gajah di dunia, tempat ini layak menjadi referensi kunjungan wisata Anda.(MRQ/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini