Sukses

Presiden Yudhoyono Minta Ulama Perbaiki Akhlak Bangsa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan akhlak, kearifan, dan sopan santun. Karena itu, Presiden meminta para ulama bersama-sama berjuang untuk memperbaiki akhlak sebagian warga bangsa.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para ulama bersama-sama berjuang untuk memperbaiki akhlak sebagian warga bangsa. Sehingga Indonesia benar-benar menjadi negara yang maju dalam segala hal yang baik, termasuk moral.

"Sangat besar harapan saya kepada kaum ulama untuk benar-benar berdiri di depan untuk menyelamatkan akhlak, etika, dan sopan santun di negara kita," kata Presiden Yudhoyono saat membuka Musyawarah Nasional VIII Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2010 dan peringatan Milad Ke-35 MUI di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (25/7) petang.

Presiden Yudhoyono mengatakan, saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan akhlak, kearifan, dan sopan santun. Salah satu contohnya adalah kasus video porno artis Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari yang meresahkan rakyat dalam beberapa waktu terakhir. Presiden menyebut kasus video porno itu merupakan tragedi yang tak perlu terulang lagi. "Mari kita cegah supaya tidak terjadi tragedi yang memprihatinkan itu," kata Presiden [baca: Presiden SBY: Kasus Video Porno Tragedi Moral].

Menurut Presiden, masalah akhlak serta moral kerap dilupakan karena masyarakat lebih sibuk membahas berbagai hal yang terkait dengan permasalahan politik dan ekonomi. Untuk itu, Presiden meminta semua pihak menghormati pranata hukum, sosial, dan norma yang berlaku di Indonesia. Khusus kepada para ulama, Kepala Negara meminta mereka menjadi contoh bagi seluruh umat.

Presiden menilai Munas MUI adalah momentum yang tepat untuk memperbaiki akhlak dan moral bangsa. Ulama, kata Presiden, harus semakin diberdayakan untuk menciptakan Indonesia yang maju dan religius. "Semoga MUI bisa meningkatkan peran, terutama dalam membangun kehidupan yang teduh dan religius," ucap Presiden.

Soal pembahasan tentang kasus video porno itu sudah dilakukan sejak Dewan Pimpinan MUI menghadap Presiden Yudhoyono beberapa waktu lalu. Sekretaris Jenderal MUI, Iwan Syam, mengatakan, Presiden meminta MUI membahas penanggulangan pornografi sehingga tidak meresahkan masyarakat. "Presiden minta masalah-masalah yang seperti ini tolong dibahas secara tuntas bagaimana penangananya dan tindak lanjutnya dalam Munas MUI," ujar Iwan.

Menurut dia, Presiden memberikan arahan agar MUI bersama segenap elemen masyarakat sampai tingkat keluarga memperhatikan upaya penanggulangan pornografi. Pada saat yang sama, kata Iwan, Presiden juga meminta aparat penegak hukum menegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Penegak hukum harus bersikap objektif dalam kasus-kasus asusila, termasuk kasus video ini. "Inilah bagian dari usaha pembinaan bangsa," kata Iwan. Rencananya, MUI membahas hal tersebut dalam forum Musyawarah Nasional VIII 2010.(BOG/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini