Hasil Bumi Pengganti Uang Sekolah

Liputan6.com, Banyuwangi: Pagi itu, sejumlah orangtua dan anak-anak berdatangan ke Banyuwangi Islamic School, Jawa Timur, yang berlokasi di kawasan Puncak Villa Jenisari, Genteng, Banyuwangi, sambil membawa sayur mayur, buah-buahan dan hewan ternak.

Mereka datang bukan untuk mengikuti demo masak, melainkan membayar uang sekolah dengan hasil bumi yang dibawa. Sekolah tersebut menerapkan sistem membayar uang sekolah setiap bulan dengan hasil bumi yang dimiliki orangtua murid. Sekitar 100 siswa menuntut ilmu di sekolah yang sekaligus menjadi asrama itu.

Meski hanya membayar uang sekolah dengan hasil bumi, bukan berarti fasilitas dan kualitas pendidikannya minim. Para siswa belajar dengan kurikulum standar nasional dan diajari tiga bahasa pengantar yakni, Inggris, Arab dan Jepang.

Sejumlah kegiatan ekstra kurikuler untuk mendidik kemandirian dan mental siswa juga diajarkan seperti, outbound, permainan tradisional, hingga belajar membuat berbagai masakan. Karena itulah, sekolah ini menjadi incaran warga kurang mampu, apalagi saat ini biaya pendidikan masih mahal.(IDS/AYB)