Sukses

Ritual Tinunungan di Puncak Gunung Limboro

Agar terhindari dari segala bencana alam, ratusan warga Polewali Mandar menggelar ritual tinunungan di puncak Gunung Limboro sebagai bentuk persembahan kepada dewa alam dan arwah para leluhur.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, punya cara khusus untuk bersahabat dengan alam. Yakni dengan menggelar ritual "Tinunungan" sebagai bentuk persembahan kepada dewa alam dan arwah para leluhur.

Tinunungan digelar di puncak Gunung Limboro sebagai rangkaian puncak dari sejumlah prosesi. Yakni ritual "Maccera Lita" sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil bumi mereka yang melimpah, ritual pessamayangan sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur. Serta ritual "Bong", berupa pagelaran beragam kesenian tradisional untuk menghibur para dewa dan warga yang masih memegang teguh tradisi leluhur. Rangkaian kegiatan ini sendiri berlangsung selama 20 hari sebelum puncak acara Tinunungan digelar.

Ahad (27/6), ratusan warga dari berbagai desa berbondong-bondong ke puncak Gunung Limboro yang menjadi tempat kuburan leluhur Raja Mandar ketiga yang dikenal suci. Warga percaya tempat ini adalah tempat berdoa yang makbul. Beragam sesajen seperti pisang susu, telur, nasi ketan, dan ayam panggang turut dipersembahkan warga kepada dewa alam dan para leluhur.

Suani Parolai, tokoh pemangku adat setempat menjelaskan tradisi Tinunungan digelar warga sejak abad 15 lalu. Warga percaya, jika meninggalkan tradisi tahunan ini akan terjadi musibah, yang dapat menimpa keluarga maupun kampung halaman. Bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang yang menyapu sembilan desa di Polewali Mandar tahun lalu adalah sebuah bentuk kemarahan penguasa alam, lantaran warganya sudah tak lagi menghormati alam dan leluhur mereka.(TES/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini