Sukses

Dari Pemandu Wisata Jadi Pengrajin Batu

Pilihan Supriyadi menekuni kerajinan batu mulia tak salah. Tiap hari ia bisa memasarkan hingga ratusan perhiasan dari batu akik yang dijual hingga Rp 2 juta per buah.

Liputan6.com, Klaten: Pilihan Supriyadi menekuni kerajinan batu mulia atau batu akik tak salah. Pengrajin asal Desa Kebondalem Kidul, Klaten, Jawa Tengah, meraup untung besar. Tiap hari ia bisa memasarkan hingga ratusan perhiasan dari batu akik yang dijual seharga Rp 50 ribu hingga Rp 2 juta per buah.

Ide menekuni kerajinan batu mulia berawal dari pengalaman Supriyadi sebagai pemandu wisata di Candi Prambanan. Ia melihat banyak sekali para wisatawan berminat terhadap batu akik. Jenis batu yang dipakai mulai dari batu kwarsa, rubi, safir, garnet, kalimaya hingga jamrud.

Proses pembuatan berawal dari bahan baku berupa batu mulia. Batu ini diperoleh dari alam yang sudah menjadi fosil atau berumur hingga ribuan tahun. Setelah batu dipotong dengan gergaji mesin, kemudian dilakukan pembentukan menggunakan mesin gerinda sesuai bentuk yang diinginkan.

Setelah batu terbentuk dilanjutkan dengan penghalusan agar serat alami batu terlihat jelas. Selanjutnya merangkai batu akik dengan perak menjadi perhiasan, satu di antaranya berupa cincin. Merangkai sebuah cincin dilakukan dengan cara memanaskan perak serta bahan perekat.

Setiap hari Supriyadi dibantu dua karyawannya rata-rata menyelesaikan sekitar dua ratusan perhiasan batu akik. Fungsinya tak hanya sekadar perhiasan. Sebagian orang percaya batu akik juga dapat membangkitkan aura pemakainya.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini