Sukses

Memperbaiki Dunia Lewat Pendidikan

Lewat pendidikan, School of Universe mencoba menanamkan bagaimana mewujudkan kehidupan yang ramah lingkungan. Hampir 70 persen kegiatan para siswa lebih banyak di alam.

Liputan6.com, Parung: Lebih dari 30 tahun yang lalu orang di dunia berdiskusi tentang bagaimana mengembalikan ekosistem, mencegah global warning serta berupaya untuk mengembalikan alam ke bentuk aslinya. Cuma, orang bingung memulainya darimana. "Kami memutuskan untuk memulainya dari pendidikan dasar. Yang bisa mengubah dunia, itu kan manusia juga," tutur Lendo Novo, konseptor sekolah alam School of Universe di Parung, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

Menurut Lendo, jika ingin mewujudkan konsep kehidupan yang ramah lingkungan, harus dimulai dari aspek taman, arsitektur, model belajar. Karena itu, semua yang ada di sekolah alam  ini benar-benar mencerminkan ramah lingkungan. "Supaya siswa itu begitu melihat, dia bisa membayangkan. Someday dia jadi pemimpin, jadi orang besar, dia akan melakukan hal yang sama," kata Lendo.

Ada tiga pokok pembelajaran dalam kurikulum sekolah alam. Pertama, membentuk karakter agar orang menjadi baik dan berbuat baik kepada orang sekitar lingkungannya. Kedua, mempunyai logika yang baik. "Sehingga kalau ia menciptakan teknologi atau sains, yang ramah lingkungan," jelas Lendo. Terakhir, mempunyai sifat kepemimpinan. "Supaya ia bisa membimbing masyarakat sama-sama melestarikan alam," ucap mantan staf ahli Kementerian Badan Usaha Milik Negara itu.

Berbeda dengan sekolah formal yang terpaku di dalam kelas. Hampir 70 persen para siswa siswi sekolah alam lebih banyak di alam. Kegiatan belajar didisain terintegrasi. Kalau ingin bermusik, musik yang ramah lingkungan. Begitu juga berolahraga, olaharga yang ramah lingkungan. Kalau bikin properti, tentu yang juga ramah lingkungan, "Seluruh aspek pendidikan, apakah fisika, matematika, biologi itu bisa dirancang yang ramah lingkungan," ucap Lendo.

Dewa, salah satu siswa School of Universe, mengaku dirinya lebih have fun di sekolah ini. Berbeda dengan sekolah biasa atau formal dimana dirinya belajar di dalam ruangan yang isinya kursi serta meja. "Orang itu ngomong kita harus fokus dengerin," kata Dewa.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.