Sukses

Wayang Tepas, Murah dan Mendidik

Seniman asal Solo, Jateng, Mayor Haristanto memutar otak demi melestarikan wayang. Ia membuat wayang dari kipas bambu atau wayang tepas dengan harga murah, tapi mendidik.

Liputan6.com, Solo: Menyusul keprihatinan terkait makin tergusurnya tradisi wayang oleh budaya Barat di kalangan anak-anak, seniman asal Solo, Jawa Tengah, Mayor Haristanto memutar otak demi melestarikan budaya tersebut. Ia membuat wayang dari kipas bambu atau wayang tepas dengan harga murah, namun mendidik. Dan ternyata, pemikiran Haristanto berbuah hasil.

Saat SCTV berkunjung, Ahad (11/4), sejumlah anak terlihat girang bermain kipas bambu di markas Republik Aeng-Aeng di kawasan Nayu, Solo. Kendati demikian, kipas yang dimainkan anak-anak tersebut bukan sembarang kipas. Di setiap sisi kipas bambu tersebut terlihat gambar sejumlah tokoh pewayangan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Itulah wayang tepas, wayang yang terbuat anyaman bambu.

Salah seorang anak bernama Banu berlagak menjadi dalang dan beraksi memainkan wayang tepas. Teman-teman lainnya duduk sebagai penonton. Mereka mengaku senang menyaksikan pertunjukan tersebut. Terlebih bagi Banu. Sang dalang cilik ini kalau memainkan wayang tepas lebih enak dan mudah. Sebab, cerita yang dibawakan bukan dari epos Mahabharata, atau Ramayana, namun cerita-cerita ringan seputar kehidupan sehari-hari.

Selain digemari anak-anak lantaran terkesan menarik dan lucu, wayang tepas juga dapat digunakan sebagai hiasan dinding. Menarik bukan?(BJK/ANS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.