liputan6
News
Liputan6.com, Jepara: Ratusan umat Kristiani dari Gereja Injil, Desa Bondo, Jepara, Jawa Tengah, Ahad (4/4) dini hari tadi menggelar tradisi pawai subuh suci. Dalam tradisi tersebut, jemaat gereja membawa obor kemudian berkeliling desa. Sebelum melakukan pawai subuh suci, ratusan jemaat Gereja Injil Tanah Jawa Desa Bondo berkumpul di halaman gereja. Dalam melakukan pawai subuh tersebut, para jemaat membawa obor oncor yang dibawa dari rumah masing-masing.
Satu persatu obor dinyalakan. Suasana pagi pun menjadi indah diwarnai kelap kelip sinar obor pawai subuh suci. Kegiatan pawai subuh suci selalu mendapat dukungan umat Kristen setempat. Tak kurang dari 450 jemaat turut andil dalam kegiatan kali ini. Tidak hanya remaja dan anak-anak, orang tua pun tak mau ketinggalan.
Setelah semua obor menyala, pawaipun dimulai. Dalam pawai obor ini, mereka berkeliling desa dengan jarak tempuh sekitar empat kilometer. Kendati hanya dengan berjalan kaki, para jemaat, tak patah semangat. Sepanjang perjalanan, pawai subuh suci diwarnai aksi teaterikal yang menggambarkan siksaan serta hujatan terhadap Yesus. Iring-iringan peserta pawai terlihat begitu indah hingga mengundang perhatian banyak warga.
Pawai subuh suci berakhir di Tempat Wisata Telaga Sejuta Akar yang terletak di Pinggiran Desa Bondo. Di tempat tersebut, para jemaat menyanyikan lagu puji-pujian disertai pembuatan api unggun dari obor oncor yang mereka bawa. Bagi para jemaat, kegiatan pawai subuh suci memiliki maksud tersendiri dalam memaknai Hari Paskah.
Sementara Pawai Subuh Suci sendiri bagi umat Kristen setempat adalah bagian dari perayaan Paskah. Sebab, bagi jemaat, obor adalah perwujudan amanat agung Tuhan agar umat Kristiani menjadi penerang dunia. Pawai obor tersebut sudah berlangsung sejak 1985 untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus.(BJK/AYB)
Satu persatu obor dinyalakan. Suasana pagi pun menjadi indah diwarnai kelap kelip sinar obor pawai subuh suci. Kegiatan pawai subuh suci selalu mendapat dukungan umat Kristen setempat. Tak kurang dari 450 jemaat turut andil dalam kegiatan kali ini. Tidak hanya remaja dan anak-anak, orang tua pun tak mau ketinggalan.
Setelah semua obor menyala, pawaipun dimulai. Dalam pawai obor ini, mereka berkeliling desa dengan jarak tempuh sekitar empat kilometer. Kendati hanya dengan berjalan kaki, para jemaat, tak patah semangat. Sepanjang perjalanan, pawai subuh suci diwarnai aksi teaterikal yang menggambarkan siksaan serta hujatan terhadap Yesus. Iring-iringan peserta pawai terlihat begitu indah hingga mengundang perhatian banyak warga.
Pawai subuh suci berakhir di Tempat Wisata Telaga Sejuta Akar yang terletak di Pinggiran Desa Bondo. Di tempat tersebut, para jemaat menyanyikan lagu puji-pujian disertai pembuatan api unggun dari obor oncor yang mereka bawa. Bagi para jemaat, kegiatan pawai subuh suci memiliki maksud tersendiri dalam memaknai Hari Paskah.
Sementara Pawai Subuh Suci sendiri bagi umat Kristen setempat adalah bagian dari perayaan Paskah. Sebab, bagi jemaat, obor adalah perwujudan amanat agung Tuhan agar umat Kristiani menjadi penerang dunia. Pawai obor tersebut sudah berlangsung sejak 1985 untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus.(BJK/AYB)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.