Sukses

Ibu Menyesal Sang Buah Hati Merokok

Mujiati menyesal dan tak bisa berbuat apa-apa menyikapi prilaku Sas, anaknya yang berusia tiga tahun. Sas pandai merokok dan berkata kotor hasil salah pergaulan.

Liputan6.com, Malang: Menyesal dan sedih. Perasaan ini berkecamuk di diri Mujiati, warga Malang, Jawa Timur. Ia pun tak bisa berbuat apa-apa menyikapi prilaku Sas, putra tercintanya yang berusia tiga tahun. Sas tumbuh sebagai bocah yang pandai merokok dan berkata kotor. Keadaan yang membuat miris setiap orangtua.

"Dulunya tidak seperti itu, bicaranya juga seperti anak-anak usianya," kata Mujiati saat ditemui SCTV, Sabtu (3/4). Sas adalah salah satu contoh kelalaian orangtua. Bocah bertubuh langsing itu dibiarkan sejak kecil bergaul dengan orang dewasa yang tak bertanggung jawab.

Memang belum terlambat. Tapi dengan kehidupan yang berkecukupan sebagai kuli bangunan, tentu sulit memberikan terapi bagi Sas. Bahkan saat merokok, Sas akan marah jika diganggu. Meski begitu ia bukan anak bodoh. Sinyo, tetangga Mujiati mengatakan sang bocah anak yang cerdas.

Melihat kenyataan ini, jadi tidak salah jika akhirnya Muhammadiyah memutuskan rokok haram. Putusan yang kontroversi. Namun apapun perdebatan itu, Sas korban dari lingkungan buruk yang bisa dihadapi siapapun. Karena pergaulan buruk akan merusak kebiasaan baik.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini