Sukses

Puluhan Anak Yatim di Polewali Hidup Terlantar

Akibat tak mampu membayar kontrakan rumah, puluhan anak yatim Panti Asuhan Al-Khaerat di Polewali Mandar, Sulbar, hidup terlantar. Mereka Juga terancam putus sekolah, sebab pengelola panti tak mampu lagi membiayai pendidikan anak-anak ini.

Liputan6.com, Polewali: Akibat tak mampu membayar kontrakan rumah, puluhan anak yatim Panti Asuhan Al-Khaerat di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, hidup terlantar. Anak-anak ini terpaksa harus berpindah tempat tinggal, dari satu kontrakan ke kontrakan lain. Selama tujuh tahun, mereka sudah berpindah tempat sebanyak 13 kali.

Kepada SCTV, Sabtu (13/3), anak yatim, yang mayoritas anak-anak korban pengungsi kerusuhan Mambi, Mamasa ini, mengaku didesak pindah pemilik rumah, sementara mereka belum menemukan rumah kontrakan baru yang lebih terjangkau. Beruntung ada warga yang bersedia menampung mereka, walau hanya untuk sementara. Tiba di tempat penampungan yang baru, mereka langsung menggelar sujud syukur.

Haji Syarifuddin, pembimbing Panti Asuhan Al Khaerat berharap, pemerintah dan para dermawan, mau membantu penyediaan fasilitas tempat tinggal, serta menyelamatkan anak-anak yatim yang terancam putus sekolah tersebut. Sebab, ia yang hanya berprofesi sebagai pedagang keliling perabotan rumah tangga, sudah tak mampu membiayai pendidikan lebih dari 30 anak asuhnya.

"Uang sewa kontrakan rumah untuk santri naik setiap tahunnya, sedangkan mereka juga butuh alat-alat keperluan sekolah, dari mana saya harus memperolehnya", kata Syafruddin. Hingga kini, sejumlah warga setempat, berusaha mengumpulkan dana seadanya, guna membantu kehidupan para anak yatim.(ARL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.