Sukses

Penyair Jerman Baca Puisi Goethe di Pesantren

Penyair Jerman akan membacakan dua puisi buah karya Johann Wolfgang von Goethe di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Magelang: Penyair Jerman Berthold Damshauser akan membacakan dua puisi buah karya Johann Wolfgang von Goethe di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, 25 Februari 2010 mendatang. "Berthold adalah dosen Sastra dan Bahasa Indonesia di Universitas Bonn, Jerman, yang beristrikan warga Indonesia," Ketua Panitia "Dialog Karya-Karya Goethe: Perintis Dialog Islam-Barat" Dorothea Rosa Herliany di Magelang, Sabtu (20/2).

Selain mengajar, urai Dorothee, Berthold juga menerjemahkan berbagai puisi berbahasa Indonesia ke Bahasa Jerman, dan sebaliknya. Belum lama ini, katanya, ia menyelesaikan penerjemahan puisi karya Goethe dan menerbitkan dalam buku puisi.

"Ia juga telah menerjemahkan puisi karya penyair Jerman, seperti Bertolt Brecht, Paul Celan, Hans Magnus Enzensberger, Rainer Maria Rilke, dan Goethe ke bahasa Indonesia," tambah Dorothee.

Penyair kelahiran Wanne-Eickel, Jerman, 8 Februari 1957 itu, jelas Dorothee, belajar sastra Jerman dan Indonesia di Universitas Koln Jerman dan menyelesaikan tesisnya tentang pengarang Indonesia, Trisno Sumardjo, pada 1983. "Dan ia melanjutkan studi pascasarjana di jurusan Sastra Indonesia dan Sastra Jawa di Universitas Indonesia pada 1984," tambahnya.

Sekitar 10 puisi Goethe, kata Dorothee, akan dibacakan Berthold secara bergantian dengan dirinya dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia. "Sedangkan puisi yang akan dibacakan di Pesantren Tegalrejo, antara lain Mukadimah Diwan, Sabda Sang Nabi, Apakah Al Quran Abadi, Batas-Batas Manusia, dan Raja Mambang," jelasnya.

"Kedatangannya di Ponpes Tegalrejo itu bagian dari perjalanannya di empat kota di Jateng, yakni Kudus, Semarang, Solo, dan Magelang, untuk selanjutnya melawat ke Denpasar, Bali," kata Dorothea.

Penyair asal Magelang itu menjelaskan, Goethe dikenal sebagai penyair yang dihormati di Jerman sehingga negara itu membuka pusat kebudayaan di banyak negara dengan memakai namanya. "Goethe juga salah satu perintis dialog antara Islam dan Barat, karena itu puisi karya Goethe lebih cocok dibacakan di pesantren " katanya.

Selain itu, kata Dorothee, melalui kegiatan ini dapat diketahui bagaimana pandangan Barat terhadap Islam.(ANT/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini