Sukses

Pengamat: BLT Listrik Akan Timbulkan Masalah

Pengamat kelistrikan menanggapi negatif usulan PLN yang akan memberikan BLT untuk rakyat miskin. Sebab, batasan orang miskin tidak jelas dan dikhawatirkan uang BLT tak digunakan untuk membayar listrik.

Liputan6.com, Jakarta: Usulan PLN akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk rakyat miskin sehingga subsidi listrik tak salah sasaran ditanggapi negatif oleh pengamat kelistrikan Faby Tumiwa. Ditemui di Jakarat, Selasa (26/1), Faby menilai akan ada masalah yang timbul, yaitu tidak jelasnya batasan orang miskin. Faby juga mengkhawatirkan uang BLT tidak digunakan untuk membayar listrik.

Sekadar informasi, 90 persen dari 25 juta pelanggan PLN adalah golongan rumah tangga. Dari angka itu 75 persen di antaranya didominasi golongan rumah tangga yang memasang daya antara 450 volt amper hingga 2200 volt ampre. Kondisi ini, menurut Faby, bakal menyulitkan jika BLT listrik diadakan. Pasalnya, tidak ada klasifikasi yang jelas mana pelanggan yang berhak menerima subsidi dan tidak berhak.

Menurut Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, ide pemberian BLT kepada rakyat miskin dikarenakan sebelumnya telah diberikan BLT kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). BLT itu dimaksudkan agar pemberian subsidi lebih tepat sasaran [baca: PLN Usulkan BLT untuk Membayar Listrik].(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.