Sukses

Bali Shell Museum, Satu-satunya Museum Kerang

Di Bali terdapat museum yang menyimpan koleksi berbagai jenis kerang dan fosil kerang yang berumur ratusan tahun. Inilah museum kerang pertama dan satu-satunya di Indonesia ini.

Liputan6.com, Kuta: Kemana tujuan Anda akhir pekan ini? Kami rekomendasikan Bali Shell Museum atau Museum Kerang Bali yang terletak di Jalan Sunset, Kuta. Ada beragam jenis kerang dan fosil kerang berumur ratusan juta tahun yang bisa Anda lihat disana. Museum yang baru dibuka September 2009 ini adalah museum kerang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Setiap harinya, Bali Shell Museum dibuka mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WITA.

Pengunjung dewasa dikenakan tiket masuk Rp 50 ribu, sedangkan anak-anak dikenakan Rp 30 ribu. Museum kerang ini terdiri dari tiga lantai. Lantai satu memajang aneka kerang yang sudah diolah menjadi hiasan rumah, sementara museum yang menyimpan koleksi kerang dan fosil kerang terletak di lantai dua dan tiga.

Di lantai dua museum, pengunjung antara lain bisa melihat fosil kerang yang mirip cumi-cumi. Fosil kerang yang disebut Orthoceras ini diperkirakan berumur 395 juta tahun. Ada pula fosil kerang mirip tumbuhan bunga yang disebut Crinoid, yang berumur sekitar 440 juta tahun. Selain itu terdapat fosil kerang yang diklaim terbesar di Asia yang disebut Crinions. Fosil ini berdiameter 1,4 meter dengan berat 170 kilogram.

Di lantai tiga museum, pengunjung bisa melihat kerang yang sangat mengkilap yang disebut Cypraea Moneta. Kerang jenis ini pada zaman dulu pernah berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah. Menurut pihak pengelola, museum yang dibangun dengan biaya Rp 6 miliar ini menyimpan sekitar 10 ribu spesies kerang berumur 100 hingga 500 juta tahun. Sementara jumlah spesies kerang di dunia mencapai 200 ribu lebih.

Para pengunjung juga bisa menonton film dokumenter tentang kehidupan kerang. Kisah tentang proses pencarian dan penemuan fosil kerang juga bisa dilihat di tempat ini. Jadi, jika Anda berlibur ke Bali, tak ada salahnya mengunjungi museum ini untuk berwisata sekaligus mempelajari aneka kerang yang ada di dunia.(TES/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.