Sukses

Setelah Bapak Pluralisme, Kini Bapak Perdamaian Papua

Rencananya, penyematan gelar ini bersamaan dengan Peringatan 10 Tahun Kembalinya Nama Papua di Gedung Olahraga Cenderawasih APO, jJyapura, pada 25 Januari mendatang.

Liputan6.com, Jakarta: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Pepatah inilah yang mungkin mendasari pemberian gelar Bapak Perdamaian Papua kepada mendiang mantan Presiden Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Rencananya, penyematan gelar ini bersamaan dengan Peringatan 10 Tahun Kembalinya Nama Papua di Gedung Olahraga Cenderawasih APO, Jayapura, pada 25 Januari mendatang.

Ketua panitia pelaksana Zadrack Taime kepada ANTARA di Jayapura, Selasa (12/1), mengatakan gelar itu diberikan karena Gus Dur saat menjadi presiden telah mengembalikan nama Papua dari yang sebelumnya Irianjaya. "Hal itu dinilai beliau mampu menumbuhkan suasana yang damai dan bermartabat. Karena itu, walau Gus Dur sudah pergi, tetapi idealisme dan rohnya tidak pergi, nama beliau terukir manis di kalbu orang-orang Papua," katanya.

Menurut dia, penyerahan gelar itu akan diserahkan kepada Lily Chadijah Wahid, anggota Komisi I DPR RI yang akan datang mewakili keluarga Gur Dur. Selain pemberian gelar, peringatan itu juga akan ditandai dengan peluncuran buku Hai Tanahku Papua, Untukmu Pahlawan yang ditulis dalam rangka 10 tahun pengembalian nama Papua oleh Gus Dur.

Kegiatan yang akan dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Nama Papua dikembalikan dari nama sebelumnya Irianjaya oleh Gus Dur pada 1 Januari 2000.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini