Sukses

Arsitektur Gedung Sate "Gado-Gado"

Dibangun pada 1920, gedung ini memiliki karakteristik unik di antaranya menghadap langsung ke arah Gunung Malabar. Gedung Sate juga dirancang dengan arsitektur "gado-gado". Perpaduan beberapa aliran arsitektur diterapkan dalam pembangunan.

Liputan6.com, Bandung: Berbicara tentang Kota Bandung, Jawa Barat, pasti tidak dapat meninggalkan nama Gedung Sate. Ya, gedung yang dibangun pada 1920 hingga 1924 ini memang menjadi ikon Kota Bandung. Dibangun pada 1920, gedung ini memiliki karakteristik unik di antaranya menghadap langsung ke arah Gunung Malabar.

Gedung Sate dirancang dengan arsitektur gado-gado. Perpaduan beberapa aliran arsitektur diterapkan dalam pembangunan. Sebut saja aliran Asia, gaya Moor spanyol, Rennaisance Italia, Asia, hingga arsitektur Nusantara. Gedung Sate bahkan disebut sebagai salah satu bangunan pertama yang menggunakan teknik bangunan batu-batu massive dan beton.

Keunikan lainnya, gedung ini dilengkapi enam tusuk sate yang menghias atapnya. "Itu melambangkan biaya pembangunan menghabiskan dana enam juta gulden," ujar Yanto Rukmana, petugas keamanan Gedung Sate kepada SCTV, Sabtu (2/1).(YNI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini