Sukses

Gus Dur Dipuji Media Asing

Mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid adalah kunci agama yang moderat dan pemimpin spiritual dari salah satu organisasi muslim terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam dengan 40 juta pengikut. Ia dipandang sebagai kunci dalam memperjuangkan ideologi melawan radikalisme Islam.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid adalah kunci agama yang moderat dan pemimpin spiritual dari salah satu organisasi muslim terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam dengan 40 juta pengikut. Organisasi ini didirikan oleh kakeknya dari pihak ayah pada tahun 1926. Ia dipandang sebagai kunci dalam memperjuangkan ideologi melawan radikalisme Islam.

Seorang yang cerdas dan kharismatik, Wahid berjuang agar NU masuk ke dalam dunia politik pada tahun 1980 sampai 1990, yaitu pada masa ketika organisasi-organisasi Muslim di seluruh Timur Tengah dan Asia menggoncangkan untuk melaksanakan hukum-hukum Syariah Islam, demikian dilansir The Wall Street Journal (31/12).

"Dia melawan politik Islam sebagai sebuah konsep," kata Robin Bush, wakil Indonesia untuk Asia Foundation, pemikir San Fransisco. Ia tidak suka ketika belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, pada 1960, karena belajar menghafal ayat dari Quran sangat membosankan.

Pada akhir tahun 1990, ketika Indonesia mengalami gejolak politik, krisis keuangan, serta pengunduran diri Presiden Soeharto, mengakibatkan Wahid memasuki politik sebagai pemimpin partai yang bukan suatu aliran agama. Setelah pemilu tahun 1999, badan legislatif tertinggi menunjuknya sebagai presiden Indonesia yang keempat.

Masa jabatannya sebagai presiden antara 1999 dan 2001 dikecewakan oleh banyak pengikut. Meskipun ia berusaha mengembalikan peran militer dalam kehidupan politik dan kekuasaan desentralisasi pada provinsi-provinsi Indonesia, pemerintahannya diwarnai oleh kabinet reshuffle dan nepotisme.

Masa jabatannya berakhir dengan panggilan pertanggungjawaban atas tuduhan korupsi penyalahgunaan dana negara. Wahid lengser, tapi menyangkal melakukan kesalahan tersebut. Ia juga tidak pernah dituntut secara pidana. Wahid, yang lebih dikenal dengan panggilan "Gus Dur," mewujudkan bangsa yang beraneka ragam tradisi keagamaan yang menyatukan antara Timur Tengah Islam dengan Hindu dan juga animisme.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan dalam bentuk konservatif Islam. Tapi sebagian besar rakyat di Indonesia, yaitu sebanyak 240 juta jiwa mengikuti visi Wahid, dan kematiannya tidak akan membuka pintu, pada Islam yang lebih radikal, kata analis.

Baru-baru ini, ia mendirikan Wahid Institute, yang mana mempromosikan Islam moderat yang dipimpin oleh putrinya, Yenni Wahid.(AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.