Sukses

Kesehatan Gus Dur Ambruk di Jombang

Kondisi kesehatan matan Presiden Abdurrahman Wahid ambruk saat berkunjung ke Jombang, Jatim. Setelah dirawat selama lima hari di RSCM, Jakarta, Gus Dur akhirnya pulang ke Rahmatullah.

Liputan6.com, Jakarta: Bangsa Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh besarnya. Kiai Haji Abdurrahman Wahid yang akrab disapa dengan panggilan Gus Dur mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (30/12) sekitar pukul 18.45 WIB. Presiden keempat Republik Indonesia ini wafat sesaat setelah dijenguk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono [baca: Gus Dur Wafat Sesaat Setelah SBY Menjenguknya].

Gus Dur yang dijuluki Bapak Bangsa ini wafat setelah lima hari mendapat perawatan di RSCM, atau sejak Jumat pekan silam. Sehari sebelumnya, kondisi kesehatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tiga periode (1984-1999) itu ambruk saat berkunjung ke Jombang, Jawa Timur. Gus Dur yang sudah berusia 68 tahun itu mendadak dilarikan ke rumah sakit setempat. Kondisi Gus Dur menurun saat akan berziarah ke makam Kiai Haji Wahab Hasbuloh.

Sebelumnya, Gus Dur melakukan kunjungan di Kota Rembang untuk bertemu K.H. Mustofa Bisri. Perjalanan dari Rembang ke Jombang membuat fisik Gus Dur kelelahan. Akibatnya, saat akan berziarah ke makam K.H. Wahab Hasbuloh, pendiri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Gus Dur tidak kuat menahan sakit [baca: Gus Dur Dilarikan ke RSUD Jombang].

Ketika itu Dhohir Farisi, suami Yenny Wahid, menjelaskan bahwa sang mertua dirawat untuk menaikkan kadar gula darah yang sempat anjlok." Kadar gula Bapak turun hingga 76," kata Farisi. Menurut Farisi, Gus Dur dibawa ke rumah sakit karena kelelahan dan sempat mengalami dehidrasi. Karena itu pula gula darah langsung anjlok [baca: Gula Darah Gus Dur Anjlok].

Gus Dur sempat hendak dirujuk ke RS dokter Sutomo, Surabaya, Jatim, namun diurungkan. "Beliau menghendaki untuk dirawat di rumah sakit di Jakarta saja," kata Hubungan Masyarakat RS Graha Amerta dokter Hendrian D. Soebagjo di Surabaya, Jumat pekan silam [baca: Gus Dur Batal Dirujuk ke Surabaya].

Hari itu juga Abdurrahman Wahid dijadwalkan menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setibanya di Jakarta, Jumat (25/12). Ajudan pribadi Gus Dur, Bambang Susanto, mengatakan kondisi Gus Dur sudah membaik dan segera menjalani cuci darah rutin di RSCM [baca: Gus Dur Dijadwalkan Cuci Darah di RSCM].

Kondisi kesehatan Gus Dur sempat membaik. Meski demikian, Gus Dur tetap harus menjalani rawat inap di RSCM. Bahkan, Sabtu silam, kondisinya mulai membaik. Ia mengaku menderita sakit gigi dan masih harus menjalani cuci darah [baca: Gus Dur Masih Dirawat].

Selama lima hari dirawat, sejumlah tokoh maupun kerabat menjenguknya. Mereka pun mendoakan kesembuhan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh Hasyim Asy`ari itu. Namun, Allah SWT berkehendak lain. Gus Dur pun pulang ke Rahmatullah pada hari ini. Ia meninggalkan sang istri, Sinta Nuriyah, dan empat putri, yakni Alisa Qotrunada, Zannuba Arifah (Yenny), Anisa Hayatunufus, dan Inayah Wulandari. Selamat jalan, Gus.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini