Sukses

Jangan Jadikan Kemiskinan sebagai Alasan

Walau kemiskinan dan kesulitan ekonomi banyak dirasakan masyarakat, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menelantarkan keluarga atau bertindak di luar batas.

Liputan6.com, Depok: Kemiskinan dan kesulitan ekonomi kerap dijadikan alasan untuk mengabaikan sang buah hati. Dalam beberapa kasus, ada orang tua yang tega menghabisi nyawa anaknya karena tidak tahan hidup menderita.

Satu bulan silam, seorang bayi penderita penyakit hydrocephalus ditinggalkan ibu kandungnya di Rumah Sakit Dokter Harjono, Ponorogo, Jawa Timur. Dalam usianya yang belum genap satu bulan, kondisi kesehatan bayi malang itu terus memburuk. Namun belum lama ini, tepatnya pada Hari Ibu, Winarti akhinya mau menengok bayinya. Ia beralasan menelantarkan anaknya karena tidak memiliki biaya [baca: Di Hari Ibu, Hati Ibu Bayi "Hydrocephalus" Luluh].

Kemiskinan juga dijadikan alasan seorang pria di Jombang, Jawa Timur. Diduga karena tidak tahan hidup menderita, Kofirul Aziz tega menghabisi nyawa anaknya sendiri, Qabil Akhasah yang baru berusia 18 bulan. Usai membunuh anaknya, Kofirul memilih untuk mengakhiri hidup dengan meminum racun [baca: Ayah Bunuh Anak Kandung, Lalu Bunuh Diri].

Sementara di Purwakarta, Jawa Barat, warga dikagetkan penemuan mayat bocah perempuan berusia dua setengah tahun. Korban diduga tewas di tangan ayah kandungnya yang stres akibat dipecat dari pekerjaan. Pada akhirnya sang pelaku juga tewas bunuh diri.

Kemiskinan memang banyak dirasakan masyarakat Indonesia. Namun hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menelantarkan anak atau mengakhiri hidup.(WIL/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini