Sukses

"Jika Narasumber Menolak Wawancara Jangan Dipaksa"

PBNU Jakarta meminta agar wartawan infotainment harus dapat memahami arti dari privasi setiap orang. Jika narasumber tak mau diwawancara, seharusnya tidak memaksa.

Liputan6.com, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama DKI Jakarta menegaskan kebebasan berekspresi seharusnya dimiliki siapa saja. Tak terkecuali seorang artis sekalipun. Demikian diungkapkan pengurus PBNU Jakarta, Kiai Haji Abdul Wahid Azis Bisri atau Gus Wahid, Sabtu (26/12).

Menurut Gus Wahid, acara infotainment sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat juga patut dipertahankan. Namun para wartawan infotainment diminta untuk dapat memahami arti dari privasi setiap orang. Apabila narasumber tak mau diwawancara, seharusnya tidak memaksa.

Gus Wahid berharap supaya tayangan acara infotainment atau gosip jangan selalu memojokkan selebritas dalam pemberitaan. Gus Wahid menambahkan, dalam konteks kebebasan berekspresi saat ini sudah terlihat dengan terbentuknya Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.(JUM/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.