Sukses

MUI Solo Tertibkan Bendera Orang Meninggal

Masih berbedanya bendera penanda orang meninggal di wilayah Solo, Jateng, ditanggapi MUI setempat dengan menerbitkan sebuah bendera khusus. Bendera berwana hijau bertuliskan huruf Arab dan latin.

Liputan6.com, Solo: Berbedanya warna bendera penanda orang meninggal di wilayah Solo, Jawa Tengah, ternyata meresahkan para pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat karena menimbulkan kontroversi di masyarakat. Apalagi, kontroversi tersebut telah mengarah pada hal-hal yang bersifat politis karena terkait warna bendera yang identik dengan warna partai politik.

Untuk mengakhiri kontroversi tersebut, MUI Solo menerbitkan sebuah bendera untuk dipasang di tempat persemayam jenazah umat muslim. Bendera itu berwarna hijau bertuliskan innalilahi wainalilahi roji'un dalam huruf Arab dan latin. Pemakaian bendera ini mulai berlaku besok (14/12).

Zaenal Arifin Adnan, Ketua MUI Solo, Ahad (13/12), meminta mulai saat ini masyarakat tidak mengibarkan bendera lain selain bendera ini jika ada umat muslim yang meninggal. Bendera ini sebagai  penanda bahwa di sekitar lokasi terdapat muslim yang meninggal, sehingga semua yang melihat bendera itu bisa turut mendoakan dan mensalatkan.

Saat ini, MUI telah menyediakan sekitar 2.000 bendera hijau yang bakal dibagikan kepada masyarakat. Pendistribusian bendera dilakukan melalui pengurus rukun tangga maupun masjid. MUI membantah hal ini sebagai sebuah fatwa. Melainkan hanya imbauan agar kontroversi bisa segera berakhir. Bendera itu juga sudah dikirim ke MUI Pusat. Sementara bagi kota lain yang membutuhkan, Zaenal menyatakan pihaknya siap untuk mengirimkan.(BOG/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.