Sukses

Korupsi "Membunuh" Anak-anak

Karena korupsi, kaum miskin terutama anak-anak di negeri ini semakin menderita. Selain kehilangan masa bermain, anak-anak itu kerap tidak mendapat pelayanan yang memadai.

Liputan6.com, Jakarta: Kemiskinan dan Korupsi di negeri ini seakan saling berpacu. Karena korupsi, kaum miskin terutama anak-anak semakin menderita. Selain kehilangan masa bermain, tak jarang anak-anak kurang beruntung ini mendapatkan pelayanan kesehatan yang buruk dan tidak memadai.

Jika boleh memilih, Rahmad yang tinggal di Karawang, Jawa Barat, tentu akan memilih untuk lahir di keluarga yang berkecukupan. Di usianya yang ke-15, ia hanya bisa tergolek lemas di tempat tidur. Untuk dapat berjalan, Rahmad harus berjuang keras dengan menggerakkan dadanya.

Rahmad menderita panas tinggi saat berusia delapan bulan. Orang tuanya hanya mampu membawa sang buah hati ke Pusat Kesehatan Masyarakat. Namun sejak dari situ, kondisinya malah semakin memprihatinkan.

Di bagian lain negeri ini, anak bernasib malang bernama Ainul Yaqin dari Magelang, Jawa Tengah menderita kelumpuhan. Seperti Rahmad, anak berusia delapan tahun ini sempat menderita panas tinggi saat berusia tiga bulan. Belakangan diketahui Ainul tidak pernah mengonsumsi yodium [baca: Yodium Tak Pernah Menyentuh Ainul Yaqin].

Rahmad dan Ainul adalah satu contoh kecil dari potret kemiskinan di negeri ini. Seandainya korupsi tidak merajalela, obat-obatan dan fasilitas kesehatan yang memadai akan tersedia untuk mereka dan jutaan anak lain. Namun sayang, korupsi dan terkadang ketidakpedulian pemerintah telah merampas, bahkan "membunuh" masa kanak-kanak mereka. (WIL/YUS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.