Sukses

Warga Bantul Rayakan Lebaran Ketupat

Tradisi ini bermakna pengakuan bersalah diri sendiri kepada orang lain yang disimbolkan melalui ketupat atau kupat, singkatan dari ngaku lepat.

Liputan6.com, Bantul: Warga di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (27/9), merayakan tradisi lebaran ketupat. Tradisi ini digelar setiap tahun, sepekan setelah perayaan Idulfitri.

Lebaran ketupat ini berlangsung dengan mengarak sepasang gunungan ketupat yang di dalamnya berisi aneka hadiah dan uang. Gunungan ketupat ini ditandu warga yang berdandan ala Punokawan dalam cerita pewayangan. Iringan musik gojeg lebung dan drum band prajurit berseragam keraton mengawali arak-arakan sepasang gunungan ketupat yang diberangkatkan dari lokasi pertemuan di Desa Gabusan, menuju halaman Pasar Seni Gabusan.

Setiba di lokasi acara, pemangku adat desa menyerahkan sepasang gunungan itu kepada panitia. Usai diberikan doa, ratusan warga yang hadir di acara tersebut berhamburan saling berebut isi gunungan. Selain anak-anak, orang dewasa pun adu cepat berlomba mendapat ketupat sebanyak mungkin.

Tradisi ini bermakna pengakuan bersalah diri sendiri kepada orang lain yang disimbolkan melalui ketupat atau kupat, singkatan dari ngaku lepat dalam bahasa Jawa yang artinya merasa bersalah.(TES/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.