Sukses

BMKG: Waspadai Kawasan Pantai Sekitar Episentrum

Gempa tektonik yang terjadi, Rabu (2/9) sore pukul 14.55, berkekuatan 7,3 SR berpotensi tsunami. Kabid Gempa Bumi dari BMKG mengatakan bahwa di Pelabuhan Ratu telah terjadi kenaikan permukaan laut setinggi 20 sentimeter.

Liputan6.com, Jakarta: Gempa yang terjadi dengan kekuatan 7,3 skala richter, Rabu (2/9), pukul 14.55 WIB adalah gempa tektonik yang berpotensi tsunami. Gempa tersebut terjadi dalam durasi sekitar satu hingga dua menit. Menurut Kepala Bidang Gempa Bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jaya Murdjaya, gempa berpusat di 8,24 derajat Lintang Selatan, 107,32 derajat Bujur Timur, dan pada kedalaman 30 kilometer. Dengan demikian, peringatan tsunami pun segera dirilis.

Akibat gempa yang terjadi sore tadi, dipastikan akan terjadi gempa susulan beberapa kali. "Gempa susulan pasti terjadi, namun kekuatan akan lebih kecil dari gempa pertama," ujar Jaya Murdjaya seperti dalam telewicara Liputan 6 Petang SCTV. Oleh karenanya, BMKG tidak mencabut peringatan tsunami, khususnya untuk daerah yang berdekatan dengan pusat gempat atau episenter, sepanjang garis pantai selatan Jawa.

Sementera itu, ketinggian permukaan air laut di kawasan pantai Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, menunjukkan angka 20 sentimeter.

Hingga kini belum diketahui kerusakan berarti akibat gempa tersebut. Sebab menurut Jaya, kerusakan bisa tergantung dari beberapa faktor seperti kekuatan gempa, jarak, kekuatan kondisi bangunan, hingga kondisi geologi atau tanah.(BJK/VIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.