Sukses

Bilangan Rakaat Tarawih Tak Dibatasi

Jumlah bilangan rakaat salat tarawih sebenarnya lebih kepada khilafiah atau perbedaan pendapat. Salat delapan atau 20 rakaat tak pernah dibatasi karena yang terpenting adalah kualitasnya.

Liputan6.com, Jakarta: Pertanyaan untuk Tips Ramadan kali ini datang dari Arafat, pemirsa SCTV asal Jakarta. Arafat menanyakan, lebih utama mana salat tarawih delapan rakaat atau 20 rakaat? Sebagaimana diketahui, bilangan salat tarawih antara satu masjid dengan masjid lainnya kerap tak sama. Dan, tak pernah ada fatwa atau kepastian jumlah rakaat mana yang harus dipilih.

Menurut Ustad Subki al-Bughuri, jumlah bilangan rakaat salat tarawih sebenarnya lebih kepada khilafiah atau perbedaan pendapat. Sebagai jalan tengah, Ustad Subki mengaku lebih suka menerapkan apa yang selalu dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Di masjid ini, diberikan kesempatan yang sama kepada mereka yang ingin melakukan salat tarawih delapan atau 20 rakaat.

Lebih lanjut dijelaskan, sesungguhnya bilangan tarawih tak pernah dibatasi. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengerjakan salat tarawih lebih dari delapan rakaat. Tapi, sahabat beliau Umar bin Khatab mengerjakan lebih dari itu. "Karena itulah selama ini jumlah rakaat tarawih tak pernah dibatasi," ujar Ustad Subki. Dan lagi, berapa pun rakaat salat, bukankah yang terpenting adalah kualitas salat itu sendiri? Selengkapnya saksikan video berita ini.(ADO/AND)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini