Liputan6.com, Jakarta: Tahun ini Indonesia tidak berhasil mempertahankan predikat terbaik dalam ajang International Chemistry Olympiad (ICHO) atau Olimpiade Kimia ke-41 di Cambridge dan Oxford, Inggris. Prestasi tahun ini bisa dikatakan menurun dari tahun sebelumnya, karena tidak bisa mempertahankan medali emas. Meski satu perak dan tiga perunggu berhasil direbut. Tahun 2008, Tim Olimpiade Kimia Indonesia meraih satu emas dan dua perak.
Meski tidak mendapatkan gelar tim terbaik, namun semua peserta dari Indonesia berhasil meraih medali. Tim Indonesia memperoleh apresiasi penuh dari Ketua Organizer Committe, Peter Wothers dari Cambridge.
Tim Olimpiade Kimia Indonesia mengalahkan para peserta lain yang berasal dari 66 negara. Penyelenggaran ICho ke 41 diikuti 66 negara peserta dan 260 siswa dari lima benua. Kamis (30/7), Tim Olimpiade Kimia Indonesia tiba di Tanah Air.
Seperti diberitakan ANTARA, para peserta yang memperoleh medali, antara lain Ivana Polim, SMA Sutomo 1 Medan meraih medali perak, Bening Tirta Muhammad, SMAN 8 Pekanbaru, Riau meraih perunggu, Aditya Mangalaputra, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta Barat meraih perunggu, dan Dimas Ramadhan Abdillah Fikri, SMA Taruna Nusantara, Magelang meraih perunggu.
Kelemahan dari tim Indonesia ada di bidang praktikum. Kondisi ini diakui peraih medali perak ICHO 2009, Ivana Polim. Polim mengatakan kegagalan tim Indonesia mempertahankan medali emas diakibatkan kurangnya persiapan untuk pelatihan, terutama di praktikum.
Dari keempat siswa yang mengikuti IChO, tiga siswa di antaranya menyelesaikan SMA tahun ini dan akan melanjutkan ke tingkat universitas. Dua siswa, yaitu Bening Tirta Muhammad, dan Aditya Mangalaputra mendapat beasiswa di Departemen Kimia Nanyang Technological University (NTU), dan Dimas Ramadhan Abdillah Fikri di ITB. Sementara Ivana Polim baru duduk di kelas 3 SMA.
Para peserta Indonesia selama di Inggris, selain didampingi oleh Ketua Tim, juga didampingi Mentor ITB, Djulia Onggo, dan dua orang scientific observer Deana Wahyuningrum (ITB), Ismunaryo Moenandar (UI), dan Kasubdit Kegiatan Kesiswaan Dikdasmen Depdiknas, Muchlis Catio.(VIN)
Â
Meski tidak mendapatkan gelar tim terbaik, namun semua peserta dari Indonesia berhasil meraih medali. Tim Indonesia memperoleh apresiasi penuh dari Ketua Organizer Committe, Peter Wothers dari Cambridge.
Tim Olimpiade Kimia Indonesia mengalahkan para peserta lain yang berasal dari 66 negara. Penyelenggaran ICho ke 41 diikuti 66 negara peserta dan 260 siswa dari lima benua. Kamis (30/7), Tim Olimpiade Kimia Indonesia tiba di Tanah Air.
Seperti diberitakan ANTARA, para peserta yang memperoleh medali, antara lain Ivana Polim, SMA Sutomo 1 Medan meraih medali perak, Bening Tirta Muhammad, SMAN 8 Pekanbaru, Riau meraih perunggu, Aditya Mangalaputra, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta Barat meraih perunggu, dan Dimas Ramadhan Abdillah Fikri, SMA Taruna Nusantara, Magelang meraih perunggu.
Kelemahan dari tim Indonesia ada di bidang praktikum. Kondisi ini diakui peraih medali perak ICHO 2009, Ivana Polim. Polim mengatakan kegagalan tim Indonesia mempertahankan medali emas diakibatkan kurangnya persiapan untuk pelatihan, terutama di praktikum.
Dari keempat siswa yang mengikuti IChO, tiga siswa di antaranya menyelesaikan SMA tahun ini dan akan melanjutkan ke tingkat universitas. Dua siswa, yaitu Bening Tirta Muhammad, dan Aditya Mangalaputra mendapat beasiswa di Departemen Kimia Nanyang Technological University (NTU), dan Dimas Ramadhan Abdillah Fikri di ITB. Sementara Ivana Polim baru duduk di kelas 3 SMA.
Para peserta Indonesia selama di Inggris, selain didampingi oleh Ketua Tim, juga didampingi Mentor ITB, Djulia Onggo, dan dua orang scientific observer Deana Wahyuningrum (ITB), Ismunaryo Moenandar (UI), dan Kasubdit Kegiatan Kesiswaan Dikdasmen Depdiknas, Muchlis Catio.(VIN)
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.