Sukses

Menlu: TKI Kolong Jembatan Cari Perhatian

Menlu Hasan Wirajuda yakin para TKI sengaja tinggal di kolong jembatan di Arab Saudi, untuk mencari perhatian pemerintah setempat. Migrant Care menyatakan, pemerintah seharusnya melindungi setiap warga.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah menganggap para tenaga kerja Indonesia sengaja tinggal di kolong jembatan layang Kandara, Jeddah, Arab Saudi, untuk mencari perhatian pemerintah setempat. Dengan cara seperti itu, mereka berharap untuk ditangkap yang akhirnya dideportasi dan dipulangkan gratis. "Memang maksudnya ditangkap oleh polisi. Dan oleh karena itu ditahan dan dikasih makan baik, dan dipulangkan gratis," ujar Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda di Jakarta, Kamis (30/7).

Pernyataan serupa dilontarkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno serta Konsulat Jenderal RI untuk Jeddah, Gatot Abdullah Mansyur. Gatot menjelaskan, mereka yang tinggal di kolong jembatan adalah para TKI yang bermasalah secara hukum seperti izin tinggal kedaluwarsa dan menggunakan visa umrah untuk bekerja [baca: TKI di Kolong Jembatan, Depag Diminta Membantu].

Perkara keinginan para TKI dideportasi agar bisa pulang tanpa biaya, Gatot menyatakan pihaknya tak berwenang dalam masalah itu. Namun demikian, KJRI bisa membantu para pekerja imigran itu dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi. "Kita hanya memperlancar deportasi," ujar Gatot saat berdialog di Studio SCTV, Jakarta, petang tadi.

Hadir pula dalam dialog, Amar Ma`ruf melalui telekonferensi. Amar adalah salah seorang TKI yang bertahan di kolong jembatan di Kandara. Amar membantah dirinya tinggal di bawah jembatan bersama rekan-rekannya untuk mencari perhatian pemerintah Arab Saudi. Pria asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini juga menampik sebagai TKI ilegal. "[Yang memberangkatkan] itu PT (perusahaan pengerah jasa TKI) dari Jakarta di Tebet," ucap Amar, yang mengaku lupa nama perusahaan yang memberangkatkan dirinya.

Alasan Amar tinggal di kolong jembatan karena kabur dari rumah majikan. Ia mengaku tak tahan dengan perlakuan majikan yang tak memberi makan dan upah. Sementara uang pun nyaris tak punya. Kalau saja diperlakukan dengan baik oleh majikan, Amar menyatakan tak akan tinggal di bawah jembatan. "Kalau mendapatkan majikan bagus, 10 tahun 20 tahun orang pasti betah," ujar Amar.

Menanggapi pernyataan Amar, Gatot tetap berkeyakinan para TKI yang tinggal di bawah jembatan adalah pekerja migran yang bermasalah dengan administrasi. Gatot juga tetap menganggap para TKI ilegal itu sedang mencari perhatian untuk dideportasi. "Kenyataannya begitu kok," ujarnya. Gatot kemudian menengarai ada sindikat di belakang aksi para TKI di Arab Saudi itu.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan, pemerintah seharusnya melindungi warga negara Indonesia tanpa melihat status legal atau ilegal para TKI. Menurut Anis, pemerintah mempunyai mandat untuk melindungi setiap warga. "Apa pun yang terjadi, itu kan tanggung jawab negara," ujar Anis. Berita selengkapnya, simak video.(ZAQ/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini