Sukses

Jenazah Nurul Tiba, Keluarga Histeris

Jenazah Nurul Widayanti, TKI yang tewas gantung diri di Selangor, Malaysia, tiba di kampung halamannya di Ngawi, Jatim. Sedangkan jasad Onis, TKI yang juga dinyatakan gantung diri, siang tadi dimakamkan.

Liputan6.com, Ngawi: Jenazah Nurul Widayanti tiba di rumah duka di Desa Dinden, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/6) siang. Keluarga menyambut histeris jasad tenaga kerja Indonesia itu, bahkan ibunda Nurul jatuh pingsan. Pekan silam, Nurul ditemukan gantung diri di belakang rumah sang majikan di wilayah Kajang, Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Menurut Kepala Bidang Penerangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, dari hasil visum dokter tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh Nurul. Dua tahun silam, Nurul berangkat ke Malaysia melalui pengerah jasa TKI. Kini, gaji almarhumah 10 bulan terakhir, santunan, dan asuransi, diserahkan ke keluarganya [baca: Majikan Nurul Bersedia Pulangkan Jenazah].

Sementara di Bandung, Jawa Barat, jenazah Onis dimakamkan siang tadi. Jasad TKI itu tiba malam tadi. Onis ditemukan tewas di rumah majikannya di Kuching, Sarawak, Malaysia. Polisi Diraja Malaysia menyatakan, Onis tewas akibat gantung diri. Namun, keluarga Onis tidak menerima hasil visum penyebab kematian almarhumah [baca: Keluarga Tak Percaya Onis Gantung Diri].

TKI yang meninggal di rumah majikan tak hanya ditemukan di Malaysia. Di Singapura, Sutanti, perempuan asal Temanggung, Jawa Tengah, dikabarkan meninggal karena terpeleset dan tenggelam di kolam renang majikannya. Tapi, kabar ini masih diragukan keluarga Sutanti. Sebab, tak seorang pun diizinkan membuka peti jenazah almarhumah.

Sudah banyak "pahlawan devisa" atau buruh migran yang meninggal di Negeri Jiran. Namun, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno menyatakan Indonesia belum menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia. Sebab, hal itu perlu pembicaraan lebih lanjut dengan Departemen Luar Negeri dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Departemen Dalam Negeri.(BJK/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.