Sukses

Gua Gajah, Simbol Kerukunan Umat Beragama

Gua Gajah yang terletak 24 kilometer dari Kota Denpasar, Bali, memiliki keunikan tersendiri. Di dalam kompleks gua terdapat tempat pemujaan agama Buddha dan Hindu.

Liputan6.com, Denpasar: Gua Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Bali. Meski namanya Gua Gajah, di lokasi ini sama sekali tak terdapat binatang gajah. Nama Gua Gajah dipilih karena di tempat ini banyak patung Dewa Ganesha. Patung berkepala gajah ini merupakan dewa pengetahuan umat Hindu.

Pintu masuk gua pertama kali ditemukan oleh L.C. Heyting, seorang pejabat Belanda, pada tahun 1923. Saat ditemukan pintu gua berbentuk T dengan dua sisi pemujaan. Di bagian barat terdapat arca Ganesha, sedangkan di bagian timur ada arca Trilingga dan juga beberapa ceruk untuk pertapaan. Baru pada 1951, pengelolaan situs purbakala ini diambil alih pemerintah.

Uniknya di dalam kompleks seluas hampir 2,4 hektare ini terdapat pura untuk beribadat umat Hindu sekaligus ceruk tempat pertapaan umat Buddha. Di bagian dinding tertulis, gua sudah dibangun sejak abad ke 11. Sedangkan candi Buddha-nya sudah ada sejak abad kedelapan sebelum Masehi.

Di dalam kompleks juga ada tempat pemandian yang terletak tepat di tengah gua. Hingga kini air yang keluar dari perut enam buah patung yang ada di dalamnya tetap digunakan untuk upacara suci agama Hindu dan Buddha.

Gua Gajah yang menjadi simbol toleransi dan kerukunan umat beda agama ini, sampai sekarang masih menebar pesona. Cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 6.000, Anda bisa bebas menikmati peninggalan bersejarah ini.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini