Sukses

Kemeriahan Tabot Sambut Hari Asyura

Untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, yang gugur di Padang Karbala, maka setiap 10 Muharam diperingati sebagai Hari Asyura. Di Bengkulu, Hari Asyura dirayakan dengan tradisi tabot.

Liputan6.com, Bengkulu: Tanggal 10 Muharam menjadi hari yang istimewa bagi warga Bengkulu. Hari itu adalah puncak perayaan tradisi tabot. Sebuah tradisi untuk mengenang gugurnya Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW yang gugur di Padang Karbala, Irak, 14 abad lampau.

Tabot menggambarkan keranda tempat jenazah Hussein bin Ali disemayamkan. Agar menarik, setiap tabot dihias dengan indah dan unik. Prosesi arak-arakan tabot dimulai dari Lapangan Tugu hingga ke makam Syekh Baharudin. Tak mengherankan, bila arak-arakan tabot menjadi tradisi yang ditunggu warga Bengkulu. Bahkan, kini arak-arakan tabot telah menjadi agenda tetap wisata Bengkulu.

Prosesi arak-arakan tabot diakhiri dengan pembuangan tabot di sebuah tempat yang disebut "Karbala". Seperti tradisi Asyura di tempat lain, pada akhir prosesi, hiasan yang ada diperebutkan warga. Perebutan ini menjadi simbol dari usaha manusia memperebutkan rezeki dari Sang khalik.(ANS/Rishnaldi dan Herry Supandi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini