Sukses

Awal Puasa Ditentukan Malam Ini

Malam ini pemerintah akan menetapkan awal Ramadan setelah mendengarkan hasil sidang isbat yang digelar di Kantor Depag. Ada kemungkinan awal Ramadan di Indonesia berbeda dengan yang berlaku di Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah belum secara resmi menentukan awal Ramadan 1424 Hijriyah. Kepastian mengenai hal itu baru akan diputuskan dalam sidang isbat yang dijadwalkan digelar di Kantor Departemen Agama, Sabtu (25/10) ini, sekitar pukul 18.30 WIB.

Sidang akan dipimpin Menteri Agama Said Agil al-Munawar dan diikuti sejumlah perwakilan organisasi masyarakat Islam. Rapat juga diikuti beberapa duta besar negara tetangga. Materi utama sidang adalah mendengarkan presentasi hasil pantauan Badan Hisab dan Rukyat Depag di 30 lokasi pemantauan. Hisab dan rukyat itu berdasarkan terbenamnya matahari dan ketinggian hilal pada 25 Oktober 2003.

Direktur Pembinaan Peradilan Agama Depag Wahyu Wiriana mengatakan, kalau berdasarkan hisab (perhitungan matematis), 1 Ramadan jatuh pada 27 Oktober 2003. Dan ini sudah disepakati semua ormas Islam, baik Muhamadiyah, Nahdlatul Ulama, maupun persatuan Islam lainnya [baca: Ramadan Ditetapkan 27 Oktober 2003]. Namun untuk menentukan Ramadan, pemerintah tak hanya berpegang pada hisab. Pemerintah juga berpegang pada rukyat (melihat bulan dengan telanjang mata).

Nah berdasarkan rukyat tadi, seluruh ahli hisab sepakat bahwa hari ini--saat matahari terbenam--masih di bawah ufuk. Sekitar minus satu derajat sampai minus tiga derajat. Dan berdasarkan pemantauan 343 pengadilan agama dan mahkamah syariah di Aceh, sore tadi hilal pun belum terlihat di Indonesia timur. Karena itulah, Depag belum berani menetapkan Ramadan sebelum mendengar hasil sidang isbat.

Wahyu juga membeberkan, awal Ramadan di Tanah Air bisa berbeda dengan di Arab Saudi. Soalnya sore tadi, hilal di Arab Saudi sudah mencapai satu derajat. "Hilal sudah terlihat," jelas Wahyu. Perbedaan Ramadan bisa saja terjadi karena selisih waktu Indonesia-Arab Saudi terpaut empat jam. "Indonesia lebih lambat," terang Wahyu.(ICH/Syaiful Halim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini