Sukses

Enam Jenazah Anggota Kopassus Tiba di Jakarta

Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Panglima berjanji akan mengumumkan hasil penyidikan penyebab tewasnya delapan prajurit itu.

Liputan6.com, Jakarta: Enam jenazah anggota Kopassus yang tewas saat persiapan Hari Ulang Tahun ke-58 TNI di Lhoksemauwe, Aceh Utara, tiba di Jakarta, Selasa (7/10) pagi. Peti enam jenazah itu dibawa pesawat Fokker 28 yang mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 09.30 WIB.

Suasana duka menyelimuti upacara penyambutan enam jenazah. Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Sriyanto, dan keluarga korban tampak haru begitu peti jenazah dikeluarkan dari perut pesawat. Dalam kesempatan itu, Endriartono menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kemudian dia menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan [baca: Jenazah Kopassus Insiden Stabo Dimakamkan Siang Ini].

Dari Bandara Halim Perdanakusuma, keenam peti jenazah langsung dibawa ke beberapa kota sesuai asal prajurit. Empat jenazah dibawa ke Jawa Timur, satu ke Surakarta, Jawa Tengah, dan satu lagi ke Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan dua jenazah lain sudah terlebih dulu dibawa ke Asahan, Sumatra Utara, dan Jambi. Anggota Kopassus yang dibawa ke Asahan adalah Prajurit Kepala Nainggolan. Jenazahnya dibawa ke kampung halamannya di Indrapura, Air Putih, Asahan [baca: Jenazah Anggota Kopassus Disemayamkan di Medan].

Sebelumnya, proses pelepasan jenazah anggota Kopassus digelar di Lapangan Udara Polonia, Medan, sekitar pukul 04.00 WIB. Pelepasan jenazah dipimpin langsung Panglima Daerah Militer I Bukit Barisan Mayjen TNI Tri Tamtomo. Wakil Danjen Kopassus Brigadir Jenderal Syaiful Rizal dan sejumlah pejabat Kodam I Bukit Barisan juga hadir dalam upacara pelepasan [baca: Duka Menyelimuti Keluarga Kopassus Korban Insiden Stabo].

Di Jakarta, Panglima TNI mengatakan, para penyidik kini tengah meneliti penyebab tewasnya delapan prajurit Kopassus. Dia berjanji akan membuka hasil penyidikan jika sudah selesai. "Saat ini tim sedang bertugas untuk menyelidiki kasus tersebut. Jika memang ada sesuatu di luar prosedur, pasti kami akan ambil tindakan," kata Endriartono Sutarto.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini