Sukses

Penafsiran Kiprah Perempuan Masih Meninggalkan Perbedaan

Peran perempuan hingga kini masih ditafsirkan dengan perbedaan pendapat. Ada yang setuju kaum Hawa berkiprah di semua bidang kehidupan dan ada yang ingin membatasinya di bidang tertentu saja.

Liputan6.com, Jakarta: Penafsiran mengenai peran perempuan hingga kini masih meninggalkan perbedaan pendapat. Ada yang setuju kaum Hawa berkiprah di semua bidang kehidupan. Sebagian lagi ada yang ingin membatasinya di bidang tertentu saja. Ini terungkap dalam seminar tentang fiqih wanita di Jakarta, Sabtu (30/8).

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Aisyiah--organisasi wanita Muhammadiyah--Chamamah, kalangan perempuan berkeyakinan bahwa Alqur`an dan Hadits memberikan peluang yang luas kepada mereka untuk berkiprah. Bahkan, kiprah perempuan di berbagai bidang harus dipandang sebagai aset. Sebaliknya, cendekiawan muslim yang juga Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin justru tak setuju jika perempuan mengambil peran di banyak bidang. Sebaiknya, menurut Din, kiprah perempuan hanya di bidang tertentu saja.

Di sisi lain, baik Din maupun Chamamah sependapat soal kuota kaum perempuan di Parlemen yang 30 persen. Ini agar kaum perempuan bisa menjawabnya dengan kesiapan menjadi anggota parlemen yang profesional. Artinya, kaum perempuan harus bisa membuktikan bahwa kehadirannya di Legislatif memang karena kemampuan dan bukan akibat pertimbangan gender.(ORS/Syaiful Halim dan Muhamad Guntur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini