Sukses

Johny Indo, dari Bui Menjadi Dai

Johny Indo alias Haji Umar Billah dikenal sebagai bekas perampok spesialis emas yang ditakuti pada era 70-an. Kini mantan perampok itu menjadi mubalig.

Liputan6.com, Sukabumi: Masih ingat kisah pelarian 35 narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 1982? Bila masih, tentu Anda tak lupa dengan tokoh utamanya yang legendaris Johny Indo. Bekas garong yang paling ditakuti ini sekarang tobat total dan menjadi mubalig alias dai.

Ketika ditemui SCTV di rumahnya di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, belum lama berselang, bekas perampok yang kini bernama muslim Umar Billah ini bercerita panjang lebar seputar kehidupannya yang penuh petualangan. Johny Indo muda bernama asli Johanes Hubertus Eijkenboom. Nama tambahan "Indo" muncul kemudian ketika ia berurusan dengan polisi. Dalam Berita Acara (BAP) pemeriksaan sebuah kasus, tiba-tiba saja polisi memberikan nama tambahan itu. "Jadi sebenarnya nama Indo itu adalah anugerah dari polisi," kata Johny, yang memang blasteran Belanda-Pandeglang, Banten.

Secara berkelakar, Johny menjadi perampok atau penjahat sebenarnya "tak disengaja". Selain lantaran kemiskinan yang menjerat, menurut dia, saat itu seseorang sangat mudah mendapatkan senjata api. "Awalnya main-main. Ketika itu saya coba-coba menembakkan senjata dan orang ketakutan. Bahkan ada orang yang meninggalkan hartanya. Setelah itu menjadi keterusan," tutur Johny mengenang.

Johny dikenal sebagai spesialis perampok toko emas. Daerah operasinya di Ibu Kota, antara lain Sawah Besar, Jatinegara, Tanahabang, dan Roxy. Total jenderal, sembilan toko yang dirampok menghasilkan 120 kilogram emas. Hasil rampokan, menurut Johny, selain untuk berfoya-foya juga dibagi-bagikan sebagian ke orang-orang miskin atau kaum duafa. Kendati demikian, kisah yang menyerupai Robin Hood itu, tetap diakui Johny sebagai kekhilafan dan membuat dia terdampar di "Alcatraz"-nya Indonesia.

Kisah Johny tak berhenti di situ. Setelah bebas dari Nusakambangan, Johny akhirnya memeluk agama Islam. Namun, keputusannya itu mendapat tantangan dari keluarga dan berakhir dengan perceraian dari Stella. Dari istri pertamanya itu Johny dikarunia lima anak. Selama tiga tahun Johny menduda. Selama itu ia bukan malah menjadi orang baik-baik. "Penyakit lama" kumat kembali bahkan Johny memiliki puluhan anak buah dengan bersenjata lengkap. "Boleh dikatakan saat itu kami bukan perampok lagi tetapi gerombolan kecil," kata Johny yang kerap membawa tiga pistol dan menjepit granat di ketiaknya ini mengenang.

Johny dulu dan Johny sekarang tentu saja lain. Dari pernikahannya yang kedua dengan Vonny Soraya, penulis buku Johny Indo, Tobat dan Harapan ini dikarunia dua anak. Sang istri yang jauh lebih muda mengaku sebelumnya tak tahu banyak tentang kehidupan Johny. Ia baru tahu, kisah hidup suaminya dari film Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana.(YYT/Syaiful Halim dan Anto Susanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini